Investor Sambut Kenaikan Bunga Acuan BI, Kurs Rupiah Terkuat di Asia

Martha Ruth Thertina
15 November 2018, 16:07
Rupiah
Donang Wahyu|KATADATA

(Baca juga: BI Kerek Bunga Acuan Jadi 6% Buat Amankan Defisit Transaksi Berjalan)

“Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan BI untuk memperkuat upaya menurunkan defisit transaksi berjalan ke batas aman,” kata Gubernur BI Perry Warjio dalam Konferensi Pers di Gedung BI, Kamis (15/11). “Kenaikan bunga acuan juga untuk meningkatkan daya tarik aset keuangan domestik, dengan mengantisipasi suku bunga global beberapa bulan ke depan.”

Penurunan defisit transaksi berjalan dan peningkatan daya tarik aset keuangan domestik tidak lain adalah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi, khususnya nilai tukar rupiah. Dengan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah maka artinya kebutuhan valas untuk perdagangan internasional lebih terkendali. Dengan begitu bisa meredam tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Di sisi lain, peningkatan daya tarik pasar keuangan domestik -- khususnya Surat Berharga Negara (SBN) – seiring kenaikan bunga acuan, diharapkan bisa mendorong arus masuk dana asing sehingga menambah pasokan valas. Dengan begitu, bisa menambal kekurangan valas atau defisit pada transaksi berjalan.

(Baca juga: Investor Asing Pegang Obligasi Negara Rp 881 T, Tertinggi di 2018)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...