Risiko Melemahnya Rupiah Semakin Besar Menjelang 2019

Martha Ruth Thertina
29 Oktober 2018, 20:25
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Kenaikan bunga acuan lebih awal atau lebih besar untuk mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate diperkirakannya tidak akan efektif dalam meredam arus keluar dana asing yang menekan nilai tukar rupiah. Hal ini merujuk pada kondisi Agustus lalu, saat BI menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin buat mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate pada September.

“Dampaknya tidak signifikan meredam arus keluar dana asing pada saat memang arus keluar itu besar,” ujarnya. Meski begitu, ia menilai kenaikan tetap harus dilakukan tapi tidak mendahului kenaikan Fed Fund Rate dan tidak perlu lebih besar dari kenaikan Fed Fund Rate.

(Baca juga: Bila Harga Minyak US$ 100, Kurs Rupiah Berisiko Tembus 16 Ribu)

Nilai tukar rupiah menembus level 15.200 per dolar AS pada awal Oktober ini, lalu stabil di kisaran 15.200-an, bahkan sempat lebih kuat di kisaran 15.100. Relatif stabilnya pergerakan kurs rupiah seiring dengan kembali masuknya dana asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN). Per 25 Oktober lalu, kepemilikan asing tercatat Rp 859,12 triliun, naik Rp 8,27 triliun dari posisi akhir September yang sebesar Rp 850,85 triliun.

Adapun kurs rupiah telah mengalami tren pelemahan selama hampir sembilan bulan atau sejak Februari lalu. Pada perdagangan di pasar spot Senin (29/10), nilai tukar rupiah ditutup di level 15.222 per dolar AS atau melemah 12,3% dibandingkan dengan posisi awal tahun ini (year to date).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...