Antisipasi Bencana, Pemerintah Bakal Mengasuransikan Berbagai Aset

Rizky Alika
5 Oktober 2018, 13:10
Gempa Palu
ANTARA FOTO/Biropers-Kris
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kiri) mengunjungi lokasi gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Presiden memerintahkan jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran dana cadangan sebesar Rp 4 triliun untuk penanganan bencana. Namun, anggaran tersebut tidak cukup.

Kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan pemulihan di Lombok saja diperkirakan mencapai Rp 12,6 triliun. "Itu (dana cadangan) tidak cukup. Apalagi untuk recovery itu perlu puluhan triliun rupiah," kata Sutopo awal Oktober lalu. Maka itu, pihaknya berencana untuk mengajukan anggaran tambahan.

(Baca juga: Ini Keringanan Pajak untuk Korban Gempa Palu)

Adapun sekitar 18 negara telah menyatakan komitmennya untuk membantu penanganan gempa dan tsunami di Sulteng. Mereka, antara lain Amerika Serikat, Perancis, Republik Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia. Kemudian, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India, dan China.

Selain itu, ada juga lembaga internasional seperti International Monetary Fund (IMF) yang berencana memberikan bantuan. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjelaskan, pemerintah akan mengarahkan bantuan sesuai kebutuhan. Salah satu bantuan yang dibutuhkan alat angkut udara untuk landasan pacu (runway) sepanjang 2000 meter, seperti Hercules C130 dan Boeing 737 seri 400 dan 500.

Selain itu, ada juga kebutuhan berupa tenda pengungsi, rumah sakit lapangan dan tenaga medik, water treatment untuk menyediakan air bersih, genset untuk membantu pasokan listrik, hingga alat pengasapan (fogging). Fogging dibutuhkan untuk menetralisir jenazah yang terlambat dikubur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...