Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,27%, Tertinggi Selama Periode Jokowi
Namun, jika dibandingkan dengan kuartal I tahun ini, terdapat satu komponen pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu investasi. Pada kuartal I lalu, investasi tercatat tumbuh lebih tinggi yakni 6,89% (yoy).
Kontributor Pertumbuhan Ekonomi | Kuartal II 2017 (yoy) | Kuartal I 2018 (yoy) | Kuartal II 2018 (yoy) | Kontribusi di Kuartal II 2018 |
Konsumsi rumah tangga | 4,95% | 4,95% | 5,14% | 55,43% |
Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) | 8,49% | 8,09% | 8,71% | 1,21% |
Konsumsi Pemerintah | -1,93% | 2,74% | 5,26% | 8,50% |
Investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) | 5,35% | 7,95% | 5,87% | 32,15% |
Ekspor Barang dan Jasa | 3,36% | 6,06% | 7,70% | 20,35% |
Dikurangi Impor Barang dan Jasa | 0,55% | 12,66% | 15,17% | -20,87% |
Pertumbuhan Ekonomi | 5,01% | 5,06% | 5,27% |
Perbaikan pertumbuhan ekonomi ini sebetulnya sudah diprediksi Bank Indonesia (BI) dan sederet ekonom lainnya. Namun, realisasi pertumbuhan ekonomi yang nyaris mencapai 5,3% ini di atas ekspektasi. Sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,15% di kuartal II tahun ini, lebih rendah dibandingkan prediksi semula yaitu 5,2%.
(Baca juga: Berkat THR, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Capai 5,21%)
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih memprediksi konsumsi rumah tangga yang meningkat bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 5,21%. Hal senada disampaikan Ekonom yang kini menjabat Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Eric Sugandi yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,2%.