Tahan Bunga Acuan, Gubernur BI Tetap pada Kebijakan "Hawkish"

Martha Ruth Thertina
Oleh Martha Ruth Thertina - Rizky Alika
19 Juli 2018, 15:52
perry warjiyo
Arief Kamaludin|Katadata
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

(Baca juga: Ekonom Sebut Kurs Rupiah Sesuai Fundamental, Bunga Acuan Diramal Tetap)

Adapun keputusan BI tersebut sudah diprediksi para ekonom. Bahkan, ekonom yang kini menjabat sebagai Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi memperkirakan BI akan mempertahankan bunga acuan hingga akhir tahun.  "Saya expect stay di 5,25% sampai akhir tahun 2018," kata dia.

Menurut dia, manfaat kenaikan bunga acuan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah tidak sebanding dengan dampaknya ke pertumbuhan ekonomi. Kenaikan bunga acuan berpotensi memperlambat laju ekonomi, sebab pembiayaan usaha bakal lebih mahal.

Di sisi lain, tekanan global dinilainya sudah mereda, meskipun nilai tukar rupiah di atas 14.000 per dolar AS. Ia menyebut, nilai tukar rupiah berada di level keseimbangan barunya. Level saat ini pun dianggap sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi domestik.

Berdasarkan analisisnya, nilai fundamental rupiah berada di kisaran 14.000-14.200 per dolar AS. Namun, dengan mempertimbangkan faktor persepsi, ia memperkirakan nilai tukar rupiah masih akan bergerak di kisaran 14.200-14.500 untuk sementara waktu. Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah diperdagangkan di rentang 14.415-14.425 per dolar AS, Kamis (19/7) pagi ini.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memprediksi bunga acuan tetap. "Karena secara fundamental, ekonomi kita tidak ada perubahan, variabel stabil, inflasi dan defisit anggaran di bawah target," kata dia.

Dari sisi domestik, ia memperkirakan defisit transaksi berjalan sesuai prediksi yaitu di sekitar 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini, atau lebih tinggi dari tahun lalu 1,7% terhadap PDB. Sementara dari sisi eksternal, prediksi kenaikan bunga acuan AS belum berubah yaitu sebanyak dua kali lagi tahun ini.

Di sisi lain, sejalan dengan Eric, David pun berpendapat nilai tukar rupiah masih tidak terlalu jauh atau sesuai dengan fundamental ekonomi, yaitu pada kisaran 14.100-14.300 per dolar AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...