Permintaan Dolar AS Membesar, Penyebab Kurs Rupiah Nyaris Rp 14 Ribu

Martha Ruth Thertina
23 April 2018, 14:37
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Mengacu pada data Kementerian Keuangan, pemilikan SBN oleh asing sebesar Rp 871,4 triliun per Kamis (19/4) atau naik Rp 45,1 triliun dari level kepemilikan terendahnya sepanjang tahun ini yaitu Rp 826,3 triliun pada pertengahan Maret lalu.

Sementara itu, di pasar spot, nilai tukar rupiah tercatat bergerak di rentang Rp 13.886-13.922 per dolar AS pada perdagangan Senin (23/4) hingga pukul 13.00 WIB. Level ini merupakan yang terlemah sejak awal 2016. Sementara itu, di pasar Non Delivery Forward (NDF) outright, nilai tukar rupiah untuk kontrak 6 bulan telah berada di kisaran Rp 14.100-14200 per dolar AS pada Senin (23/4) pagi.

Meski nyaris memasuki level 14 ribuan per dolar AS di pasar spot, David menilai hal tersebut bukan masalah. Yang terpenting, nilai tukar rupiah jangan sampai melemah terlalu cepat. “Yang khawatir melemah dalam tempo cepat sehingga mengganggu confidence pengusaha dan masyarakat dalam bertransaksi dan berinvestasi,” kata dia. Adapun sejak awal tahun ini, ia menilai pelemahan rupiah masih terkendali yaitu sekitar 3%.    

Namun, ia menjelaskan, ada level pelemahan yang perlu diwaspadai lantaran bisa mengganggu perusahaan-perusahaan pemilik utang valas dalam jumlah besar. Sebab, pelemahan bakal membuat beban pembayaran utang perusahaan yang dimaksud membengkak.

Dari sisi moneter, ia menyarankan Bank Indonesia (BI) untuk memberikan sinyal kenaikan bunga acuan kepada pasar, jika meyakini adanya tren kenaikan inflasi ke depan. Apalagi, bunga dana AS juga dalam tren kenaikan. “Ini perlu diwaspadai,” ucapnya. Jalan ini diharapkan bisa menenangkan pasar. Adapun Malaysia tercatat sudah menaikkan bunga acuannya pada Januari 2018 lalu, setelah 3,5 tahun lamanya tidak menaikkan bunga acuan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...