Jokowi Minta Anak Buahnya Waspadai Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah

Ameidyo Daud Nasution
Oleh Ameidyo Daud Nasution - Rizky Alika
5 Maret 2018, 17:55
Presiden Jokowi
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko WIdodo memberikan sambutan ketika membuka rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia (KEPPRI) di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Senin (11/2).

Namun demikian, Bhima menyatakan intervensi nilai tukar dengan menggelontorkan cadangan devisa membutuhkan biaya yang besar. Ia memperkirakan, cadangan devisa sekitar US$ 16 miliar bisa terkoreksi untuk mengembalikan rupiah.

"Cadangan devisa kita terhadap PDB (Produk Domestic Bruto) cuma 14%, masih kalah dengan Filipina 58%. Cadangan devisa naik karena global bond, bukan karena kenaikan ekspor dan pariwisata," kata dia.

(Baca juga: BI Lihat Risiko Volatilitas Kurs Rupiah Menjelang Maret atau Juni)

Cadangan devisa mencapai US$ 131,98 miliar pada akhir Januari 2018. Jumlah tersebut naik Rp 1,78 miliar dibandingkan akhir Desember 2017. Peningkatan cadangan devisa terutama berasal dari tiga sumber, yaitu penerimaan devisa yang berasal dari pajak dan hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.

Menurut Bhima, selain intervensi dengan cadangan devisa, BI dapat intervensi dengan kenaikan BI 7 Days Repo Rate hingga 50 bps. Namun, hingga saati ini BI mempertahankan suku bunga di level 4,25%

"(Bisa intervensi dengan) kenaikan BI 7 Days Repo Rate sampai 50 basis point. Tapi Presiden Joko Widodo mau suku bunga rendah. Kalau begitu, mau nggak suku bunga dinaikan?" kata dia.

(Baca juga: Antisipasi Kenaikan Bunga AS, BI Tahan Bunga Acuan 4,25%)

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan pihaknya telah melakukan intervensi saat tekanan yang cukup besar melanda Kamis (1/3) pekan lalu. Perdagangan di pasar spot hari Kamis, rupiah sempat melemah hingga 13.810 per dolar AS. Namun, di akhir perdagangan Kamis sore hari, rupiah menguat ke level 13.748 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...