Lampaui Proyeksi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Capai 5,01 Persen

Desy Setyowati
5 Mei 2017, 11:18
Pilkada DKI II 2017
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Para pendukung pasangan Anies-Sandi berkonvoi melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (19/4), setelah hasil hitung cepat semua lembaga survei memenangkan pasangan jagoannya.

Seperti disinggung di awal, penjualan ritel juga tumbuh melambat menjadi hanya 4,2 persen. Padahal, pertumbuhannya mencapai 11,5 persen pada periode sama tahun lalu. Hal serupa terjadi pada penjualan mobil penumpang yang hanya tumbuh 8,19 persen, melambat dari periode sama tahun lalu yang mencapai 14,26 persen. 

Pertumbuhan Ekonomi 2016-2017 

20162017
Q1Q2Q3Q4FullyearQ1Proyeksi Pemerintah Fullyear
Konsumsi Rumah Tangga4,975,045,014,995,014,935*
LNPRT6,386,726,656,726,628,02
Konsumsi Pemerintah3,436,28-2,97-4,05-0,152,714,8
PMTB4,675,064,064,804,484,816,1
Ekspor-3,29-2,73-,64,24-1,748,040,3
Impor-5,14-3,01-3,92,82-2,275,020,4
PDB4,925,185,024,945,025,015,2

Proyeksi Konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT  

Kuatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I sejalan dengan proyeksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Sebelumnya, ia optimistis laju ekonomi di kuartal I bisa menembus 5 persen, atau di atas proyeksi BI yang hanya 4,94 persen. “Saya anggap lebih baik (dari perkiraan BI) antara 5-5,1 persen,” kata Darmin. (Baca juga: Meski BI Pesimis, Darmin Yakin Ekonomi Kuartal I Tumbuh 5 Persen)

Menurut dia, ada tiga indikator yang mendasari optimisme tersebut. Pertama, kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan karet. Hal tersebut diyakini mampu menggenjot pendapatan dan konsumsi masyarakat, khususnya di daerah penghasil komoditas seperti Kalimantan dan Sumatera.

Kedua, kenaikan kinerja ekspor yang juga didorong oleh kenaikan harga komoditas. Tahun ini, pemerintah memperkirakan nilai ekspor bisa tumbuh 0,3 persen atau berbalik dari penurunan 1,7 persen tahun lalu.

Terakhir, investasi yang meningkat. “Walau kami belum tahu investasi seperti apa datanya, tapi pasti tidak turun, naiknya seberapa besar saya enggak bisa bilang. Tapi kalau tiga faktor sudah naik, pertumbuhan pasti membaik,” ujar dia. 

Selain itu, Darmin pernah menjelaskan, kembali bergesernya panen raya ke kuartal I juga bakal membuat pertumbuhan ekonomi tinggi sejak awal tahun. Ia pun memproyeksi ekonomi domestik bisa tumbuh 5,3 persen tahun ini, di atas target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 yang sebesar 5,1 persen.

“Tahun lalu, panen bergeser ke kuartal II, tapi di 2017 ini balik lagi ke kuartal I. Itu enggak ditangkap di semua model (proyeksi perekonomian). Tahun ini (pertumbuhan ekonomi) bisa 5,2-5,4 persen, rata-rata 5,3 persen,” kata dia. (Baca juga: Disokong Panen Raya Awal Tahun, Darmin: Ekonomi Capai 5,3 Persen)

Sebelumnya, Kepala Ekonom SKHA Consulting Eric Sugandi juga melihat peluang ekonomi tumbuh lima persen pada Kuartal I-2017. Namun, ia mengakui ada risiko ekonomi tumbuh lebih rendah di kisaran 4,9 persen. Penyebabnya, konsumsi rumah tangga yang diperkirakan hanya tumbuh 4,9 persen saja pada kuartal I. 

"Di kuartal I ini daya beli masyarakat, terutama di Pulau Jawa, agak tergerus oleh inflasi akibat kenaikan harga yang diatur pemerintah (administered prices) seperti Tarif Dasar Lisrik (TDL)," ujar dia kepada Katadata.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...