Surat Utang Indonesia Makin Seksi Pasca Bunga Fed Naik

Desy Setyowati
18 Maret 2017, 11:19
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Dengan perkembangan ini, menurut dia, beban utang pemerintah juga semestinya tidak meningkat. Sebab, pemerintah belum perlu menawarkan kupon yang tinggi kepada investor agar tertarik dengan surat utangnya. 

Sebelumnya, Direktur Strategi dan Portfolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Scenaider Clasein H. Siahaan mengakui risiko peningkatan beban utang pemerintah bila Fed Fund Rate naik.

Kenaikan Fed Fund Rate bisa mendorong membengkaknya biaya utang baru pemerintah. Sebab, pemerintah terpaksa menaikkan kupon surat utangnya agar menarik. Ujung-ujungnya, ke depan, beban bunga utang yang harus dibayarkan pemerintah pun naik. (Baca juga: Efek The Fed, Biaya Utang Luar Negeri Bisa Naik dalam 3 Tahun)

Di sisi lain, beban pembayaran utang lama juga sempat dikhawatirkan meningkat, sebab, bila Fed Fund Rate naik maka nilai tukar AS berpotensi makin perkasa, sebaliknya rupiah melemah. Alhasil, nilai utang yang harus dibayarkan pemerintah menjadi besar.

Kendati begitu, Scenaider menjelaskan, pemerintah tak bisa menunda-nunda pembayaran dan penerbitan utang. “Kalau bayar, ya bayar saja. Karena bunga (kupon) itu turun naik. Enggak bisa ditungu-tunggu,” ujar Scenaider.

Tahun ini, pemerintah merencanakan utang sebesar Rp 384,7 triliun untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Angka tersebut naik Rp 13,1 triliun dari tahun lalu. Adapun, untuk pembayaran bunga utang sebesar Rp 221,4 triliun, naik Rp 30,4 triliun dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...