Datanya Diragukan Pemerintah, Oxfam Janjikan Klarifikasi

Desy Setyowati
27 Februari 2017, 20:19
Miskin
Arief Kamaludin | Katadata
Warga miskin.

Sebelumnya, Menteri Darmin menjelaskan, dirinya lebih percaya jika yang dimaksud Oxfam adalah bahwa aset satu persen penduduk terkaya setara dengan 100 juta atau 40 persen penduduk termiskin Indonesia. Sebab, hal itu sesuai dengan koefisien gini yang mencapai 0,39 persen pada tahun lalu. Namun, ia meragukan data Oxfam bahwa kekayaan empat orang Indonesia setara dengan 100 juta orang termiskin.

"Ya kalau dikatakan satu persen penduduk (terkaya) Indonesia menguasai 40 persen (kekayaan penduduk termiskin), ya mungkin itu. Tapi kalau dibilang empat orang menguasai 100 juta penduduk termiskin, itu bertentangan dengan angka (koefisien gini)," ujar Darmin di Jakarta, Jumat (24/2) pekan lalu. Ia pun meminta Oxfam melakukan klarifikasi. 

Namun, terlepas dari perdebatan soal data Oxfam, Darmin mengakui tingkat ketimpangan masih tinggi. “Ketimpangan memang memburuk. Siapa bilang enggak? Walaupun setahun terakhir tidak buruk dong,” kata dia.

Mengacu pada data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), koefisien gini memang membaik setahun terakhir. Pada September 2016, angka rasio gini Indonesia tercatat 0,394 atau turun 0,014 dari Maret 2015 yang sebesar sebesar 0,408.

Koefisien gini adalah indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan. Adapun perhitungan koefisien gini di Indonesia menggunakan data pengeluaran penduduk. (Baca juga: Ketimpangan September 2016 Turun, BPS: Lebih Dinikmati Kelas Menengah)

Guna menekan koefisien gini, Darmin mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan yang tengah dikembangkan yakni kebijakan ekonomi berkeadilan yang mencakup 10 sektor sasaran pemerataan.

Ke-10 sektor yang dimaksud yaitu reforma agraria; pertanian; perkebunan; masyarakat miskin perkotaan dan perumahan terjangkau; nelayan dan budidaya rumput laut; sistem pajak berkeadilan; manufaktur dan teknologi informasi dan komunikasi; pembiayaan dan anggaran pemerintah; vokasi; kewirausahaan dan pasar tenaga kerja; serta ritel dan pasar.

Halaman:
Reporter: Martha Ruth Thertina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...