Antisipasi Penerimaan Rendah, Pemerintah Kaji Anggaran Medio Oktober

Desy Setyowati
4 Oktober 2016, 18:00
Kementerian Keuangan
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Tetapi jika kondisi yang terjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perlu ada tambahan defisit anggaran. Meski begitu, menurut dia, ruang untuk pelebaran defisit masih ada sebesar 0,3 persen. (Baca juga: Hindari Revisi Berulang, Anggaran 2017 Diusulkan Susut Rp 20,8 Triliun).

Di sisi lain, penerimaan pajak masih memiliki kesempatan untuk meningkat karena ada program amnesti pajak tahap kedua. Sepanjang pemerintah bisa menambah penerimaan dari fasilitas tax amnesty tersebut sebanyak Rp 30 sampai 40 triliun, defisit anggaran berpeluang lebih rendah dari 2,7 persen.

Saya pikir masih klop defisit 2,7 persen. Belanjanya nggak pernah 100 persen,” kata David kepada Katadata.

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan penerimaan negara hingga September mencapai 58 persen dari target. Angka ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan  penerimaan negara pada periode yang sama tahun lalu yang hanya menggapai 56 persen dari target.

Namun, menurut Josua, tantangan penerimaan tahun ini memang cukup besar, apalagi penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas masih rendah. Hal itu dipicu oleh kondisi sektor riil yang belum signifikan membaik. (Baca: Defisit Melebar, Pemerintah Siapkan Surat Utang Rp 27 Triliun).

Sementara itu, pencapaian uang tebusan -plus pembayaran tunggakan- dari amnesti pajak yang mencapai Rp 97,2 triliun dapat menutupi rendahnya penerimaan tahun ini. “Namun pemerintah diperkirakan tetap menghemat belanja pemerintah pusat sekitar Rp133 triliun. Dengan asumsi dua hal tersebut, defisit anggaran diperkirakan 2,6 - 2,7 persen,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...