Banjir Dana Asing, Cadangan Devisa Bertambah Rp 21 Triliun

Desy Setyowati
6 Agustus 2016, 11:00
Dolar
Arief Kamaludin|KATADATA

Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, dana asing yang masuk ke dalam negeri per 29 Juli lalu mencapai Rp 129,7 triliun. Arus masuk dana asing memang cenderung melambat lantaran kekhawatiran investor terhadap keputusan bank sentral AS dan bank sentral Jepang dalam melakukan operasi moneternya.

Namun, setelah kekhawatiran itu mereda, Agus yakin arus masuk dana asing akan kembali meningkat. Dengan begitu, rupiah dapat terus mermpertahankan laju penguatannya. Sejak awal tahun ini, rupiah telah menguat 5,1-5,2 persen. Padahal, tahun lalu rupiah melemah 11 persen.

“BI akan selalu ada di pasar untuk menjaga rupiah mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia. Kalau terlalu melemah atau menguat yang tidak mencerminkan fundamental ekonomi, kami akan ambil pesan (intervensi),” kata Agus.

Ke depan, David juga melihat potensi penguatan rupiah masih akan berlanjut. Penopangnya adalah aliran masuk dana asing menyusul penerapan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

(Baca: Jokowi Khawatir Penguatan Tajam Rupiah Akibat Tax Amnesty)

Menurut dia, posisi rupiah di kisaran 13.300 per dolar AS cukup mendukung kinerja ekspor.

Namun, jika rupiah terlalu kuat hingga melebihi 12.700 per dolar AS maka akan memicu aktivitas impor yang lebih besar.

“Sekarang posisi real effective exchange rate (REER) masih di bawah 100, artinya kurs mendorong ekspor. Kalau di atas itu (100) atau Rp 12.700 per dolar AS, kebijakannya mendorong impor,” ujar David.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...