Pemerintah Jokowi Dinilai Masih Hadapi Risiko Perekonomian

Maria Yuniar Ardhiati
26 Juli 2016, 10:49
Sidang Kabinet
Arief Kamaludin|KATADATA

Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, dia menilai Presiden akan melakukan perombakan kabinet (reshuffle). "Khsususnya pada menteri dengan kinerja yang buruk,” ujarnya kepada Katadata, Senin (25/7). (Baca: Jokowi Ingin Proyek Infrastruktur Digarap Swasta)

Ekonom BCA David Sumual juga memiliki pandangan yang tak jauh berbeda. Ia mengatakan pemerintah punya target memacu pertumbuhan ekonomi. Karena itu, Presiden harus mencari tim yang kuat, solid, dan memiliki kinerja baik.

Saat ini, David menganggap masih ada kesulitan dalam koordinasi. “Beberapa kebijakan kerap tumpang tindih, atau mungkin terlalu banyak koordinasi,” ujarnya. (Baca: Jelang Reshuffle, Jokowi Siapkan Opsi Tim Ekonomi Kabinet). Sebagai contoh, dia menunjuk dua kementerian koordinator yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bidang Maritim.

David mengatakan, pergantian menteri cocok dilakukan pada tubuh kementerian dengan kinerja yang kurang baik. Yang dapat menjadi pertimbangan adalah catatan mengenai ketimpangan pengangguran, serta ekonomi yang juga lesu.

Sekadar informasi, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Minggu (24/7) merilis hasil survei terbarunya. Survei itu mengungkapkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden terus menguat. Hanya 30 persen responden survei yang kurang atau tidak puas. (Baca: DPR Setuju Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen)

“Data ini menunjukkan warga pada dasarnya optimistis menghadapi ekonomi masa depan,” kata Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas dalam siaran persnya. Sebagai perbandingan, pada Juli 2015 ada 55 persen responden yang menyatakan ketidakpuasan mereka atas pemerintahan Jokowi.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...