Dua Alasan Moody"s Pertahankan Peringkat Layak Investasi Indonesia

Yura Syahrul
28 Januari 2016, 20:41
industri-gedung
KATADATA

(Baca: BI Perkirakan Rupiah Menguat Mulai Pertengahan 2016)

Di saat yang sama, Bank Indonesia (BI) berhasil menjaga mata uang rupiah dengan bermodalkan cadangan devisa sebesar US$ 105,9 miliar pada akhir 2015. Ini lebih tinggi dari cadangan devisa pada Agustus 2013 sebesar US$ 93 miliar. Selain itu, memperbarui kapasitas bilateral swap arrangement dengan bank sentral negara lain demi menjaga rupiah.

Gubernur BI  Agus D.W. Martowardojo menilai, penegasan peringkat oleh Moody's ini merupakan pengakuan terhadap kekuatan perekonomian Indonesia dalam menghadapi penurunan perekonomian dan volatilitas keuangan global. “Keseimbangan antara kebijakan moneter dan fiskal serta reformasi struktural yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih berkualitas,” katanya, dalam siaran pers BI.

Ke depan, ada sejumlah kondisi yang memungkinkan Moody’s mengerek lebih tinggi peringkat Indonesia. Pertama, peningkatan pendapatan pemerintah yang didorong oleh diversifikasi sumber pendapatan. Kedua, menyempitnya defisit transaksi berjalan dan inflasi. Ketiga, kemajuan menangani infrastruktur dan kemacetan peraturan. Keempat, pendalaman modal lokal danpasar surat utang sehingga mengurangi ketergantungan pemerintah pada pinjaman luar negeri.

(Baca: Ada 4 Stimulus, Ekonomi 2016 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5,2 Persen)

Selain dari Moody’s, Indonesia juga sudah menyandang peringkat layak investasi dari Fitch Ratings. Awal Janauri 2012, lembaga pemeringkat internasional ini menyematkan peringkat BBB- dengan prospek stabil kepada Indonesia. Ini merupakan peringkat layak investasi pertama Indonesia dari Fitch dalam kurun 14 tahun terakhir.

Namun, hingga saat ini, Standard & Poor’s (S&P) masih menempatkan Indonesia di bawah level layak investasi dengan peringkat BB+. Pada Mei tahun lalu, lembaga pemeringkat ini sebenarnya telah mendongkrak prospek peringkat Indonesia dari "Stabil" menjadi "Positif". Dengan begitu, terbuka kemungkinan bagi S&P menaikkan peringkat tersebut ke level layak investasi dalam 12 bulan ke depan sejak Mei 2015. 

Halaman:
Reporter: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...