Asing Jual Saham dan SUN, Defisit Neraca Pembayaran Terendah Sejak Awal 2013

Yura Syahrul
16 November 2015, 11:52
Bank Indonesia
Agung Samosir|KATADATA

Aksi jual investor asing juga terjadi di pasar SUN. Akibatnya, imbal hasil (yield) SUN sempat melambung hingga 10 persen pada akhir September lalu.

Bursa saham
Bursa saham (KATADATA | Arief Kamaludin)

Defisit investasi portofolio tersebut menyebabkan surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal III-2015 hanya US$ 1,15 miliar, anjlok 100 persen dari kuartal sebelumnya yang surplus US$ 2,25 miliar. Bahkan, pada kuartal sama tahun lalu surplusnya mencapai US$ 14,73 miliar. Alhasil, minimnya surplus transaksi modal dan finansial itu tidak mampu membiayai sepenuhnya defisit transaksi berjalan sehingga neraca pembayaran pada kuartal III-2015 menderita defisit sebesar US$ 4,6 miliar.

Angkanya membengkak 56 persen dari kuartal sebelumnya yang minus US$ 2,92 miliar. Ini merupakan defisit neraca pembayaran dalam dua kuartal terakhir secara berturut-turut sejak kuartal III tahun 2013 dan terendah sejak kuartal I-2013 yang sebesar US$ 6,6 miliar.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, BI dan pemerintah perlu terus bekerja sama untuk tetap memperhatikan kondisi pasar keuangan di tengah upaya mendongkrak investasi di sektor riil. Pasalnya, porsi investasi asing di pasar finansial domestik masih besar, yaitu 60 persen di pasar saham dan sekitar 37 persen di pasar SUN. "Kita masih tergantung dengan investor asing," katanya.

Sedangkan BI akan tetap mencermati risiko eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja neraca pembayaran secara keseluruhan. Dalam jangka menengah-panjang, BI optimistis kinerja neraca pembayaran akan semakin sehat didukung kombinasi kebijakan moneter dan makroprudensial.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...