Bank Dunia: Peringkat Kemudahan Berbisnis Indonesia Naik
Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yuliot menambahkan, rilis Bank Dunia ini akan menjadi catatan institusinya untuk melakukan perbaikan. BKPM akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga negara lainnya. Hal ini untuk mengejar target peringkat kemudahan berbisnis dua digit pada 2017 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah memang perlu bekerja keras. Sebab, rencana capaian itu juga sudah diutarakan pada tahun lalu. Karena itu, walau posisinya membaik tapi Indonesia jauh tertinggal dari negar lain, termasuk di kawasan yang sama. (Baca pula: BKPM Targetkan Peringkat Kemudahan Usaha Double Digit Tahun Depan).
Survei Bank Dunia kali ini kembali menempatkan Singapura sebagai negara terbaik dalam memenuhi kemudahah berbisnis dan peringkat kedua diduduki Selandia Baru. Sementara itu, Cina di tangga ke-lima, Taiwan di posisi 11, Malaysia 18, Jepang 34, Thailand 49, Vietnam 90, dan Filipina 103.
Doing Business 2016, yang kali ini mengambil tema “Mengukur Kualitas dan Efisiensi Regulasi”, menemukan bahwa Asia Timur dan Pasifik merupakan kawasan kedua yang paling banyak terwakili, setelah Eropa, dalam 20 perekonomian terbaik dunia. Sebagian besar negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik memang sedang menerapkan reformasi untuk memperbaiki berbagai kebijakan usaha kecil dan menengah.
“Pengusaha di kawasan Asia Timur dan Pasifik menyaksikan reformasi di berbagai sektor, mulai dari berkurangnya kendala untuk membuka usaha baru serta upaya-upaya yang memudahkan kepatuhan pajak hingga memperbaiki kebijakan di pasar kredit dan meningkatkan akses memperoleh listrik,” kata, Manager laporan Doing Business, Rita Ramalho dalam keterangan resminya.