Menteri BUMN Berharap Cina Menangkan Tender Kereta Cepat

Safrezi Fitra
13 Agustus 2015, 18:45
Katadata
KATADATA

Berbeda dengan Cina, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) sudah menyelesaikan studi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung lebih dulu. Dari hasil studinya, Jepang merekomendasikan pemerintah untuk membentuk BUMN baru yang khusus menangani kereta cepat. Hal ini diperlukan untuk mengejar efektivitas pembiayaan proyek tersebut. 

Hasil studi JICA menyebut total investasi yang dibutuhkan dalam proyek tersebut mencapai Rp 60 triliun. Pendanaannya lebih besar dibebankan kepada BUMN, yakni sebesar 74 persen. Sisanya, pemerintah 16 persen dan swasta sebesar 10 persen.

(Baca: Proyek Kereta Cepat di Bawah Supervisi Sekretaris Kabinet)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengakui proyek kereta cepat, saat ini menjadi rebutan beberapa negara. Bahkan, dia mengatakan ada beberapa pihak yang mencoba memanfaatkan pejabat negara untuk mendapatkan proyek tersebut. 

"Memang di dalam proyek ini ada backing dan pejabat yang ingin bisnis," kata dia. 

Meski demikian, dia tidak mempedulikan siapa backing pejabat yang bermain dalam proyek ini. Menurut dia, pemerintah akan tetap memilih yang terbaik dari negara yang mengajukan tawaran proyek tersebut. "Kita adu Jepang dan Cina, kami cari mana yang paling baik dan murah," ujar Rizal. 

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...