Pemerintah Ancam Cabut Izin 13 Kontraktor Migas

Safrezi Fitra
27 Juli 2015, 19:55
Katadata
KATADATA

Saat ini Kementerian ESDM sedang melakukan pemetaan terhadap 13 blok migas yang pegang oleh KKKS tersebut. Status 13 blok migas tersebut berbeda, ada yang sudah siap untuk dilelang kembali dan ada yang tidak.

(Baca: Tak Jalankan Kewajiban, 15 Perusahaan Migas Dapat Teguran)

Sekretaris SKK Migas Budi Agustiono mengatakan pada pemanggilan pertama, ada 15 KKKS yang telah mendapat teguran karena tidak melaksanakan kewajibannya. Dari 15 KKKS yang bermasalah ini, hanya dua KKKS yang merespons panggilan pertama dan sudah menyerahkan laporan kepada SKK Migas.

"Yang dua sudah melapor," kata dia kepada Katadata, Senin (27/7). Kedua perusahaan ini adalah Bumi Persada Energy dan Insani Bina Perkasa. Sementara 13 perusahaan lainnya, belum melapor dan dilakukan pemanggilan kedua.  

Inilah 13 KKKS bermasalah yang mendapat pemanggilan kedua dari SKK Migas.

  1. Amstelco Karapan PTE Ltd untuk wilayah kerja (WK) Karapan, Madura, Jawa Timur
  2. East Bawean LTD yang terafiliasi dengan Doublebay Properties Ltd (BVI) untuk WK East Bawean
  3. Ecosse Energy Bengkulu PTY Ltd untuk WK Bengkulu
  4. Ecosse Energy Manokwari Ltd untuk WK Manokawari
  5. PT Sigma Energy Petrogas untuk WK Enrekang, AED Rombebai B.V. untuk WK Rombebai, 
  6. Inparol PTE Ltd untuk WK Asmat,
  7. PT Brilliance Energy untuk WK Briliance
  8. CBM Asia Kuala Kapuas Ltd yang terafiliasi dengan CBM Asia Development Corp untuk WK GMB Kuala Kapuas I
  9. CBM Asia Besar Ltd yang terafiliasi dengan CBM Asia Development Corp untuk WK GMB Bentian Besar
  10. CBM Asia Hulu Ltd yang terafiliasi dengan CBM Asia Development Corp untuk WK GMB Indragiri Hulu
  11. AED Rombebai untuk WK Rombebai
  12. Orna International Ltd Untuk WK Rembang
  13. Halmaher Petroleum Ltd Untuk WK Halmahera

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...