Presiden Jokowi Dukung Indonesia Masuk OPEC

Safrezi Fitra
15 Mei 2015, 18:19
Katadata
KATADATA

Kepala Divisi Pengendalian Program dan Anggaran Bidang Pengendalian Perencanaan SKK Migas yang juga Analisis Kebijakan Fiskal OPEC Benny Lubiantara, mengatakan Indonesia sangat sulit bergabung dengan OPEC. Untuk menjadi negara peninjau pun syaratnya harus net exporter.

Alasan untuk mendapatkan minyak lebih mudah pun tidak tepat. Menurut dia untuk mendapatkan minyak tidak harus menjadi OPEC. Menurut dia hal itu bisa didapatkan dengan meningkatkan hubungan bilateral  dengan negara-negara penghasil minyak.

"Malaysia tidak pernah jadi anggota OPEC, tapi bisa mendapatkan minyak dengan mudah karena interaksi dengan negara penghasil minyak berjalan baik," ujar dia.

Indonesia memang pernah menjadi anggota OPEC sejak 1961, tapi kemudian memutuskan keluar dari keanggotaannya pada 2008. Keputusan ini lantaran Indonesia sudah menjadi negara pengimpor. Kegiatan eksplorasi dan volume produksi berkurang, sehingga  cadangan migasnya pun menurun. Sementara kebutuhan migas dalam negeri terus meningkat.

Berdasarkan data Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), produksi minyak mentah Indonesia sejak 1996 hingga 2006 terus mengalami penurunan rata-rata sebesar 10-12 persen. Penurunan produksi ini melambat menjadi 2-3 persen pada periode 2006 hingga 2011.

Masalahnya penurunan produksi ini berbanding terbalik laju konsumsi minyak di dalam negeri yang rata-rata tumbuh sebesar 5,8 persen. Hal ini membuat Indonesia harus mengimpor minyak untuk mencukupi kebutuhan nasional.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...