KKKS Hengkang, Penerimaan Migas Bisa Turun

Safrezi Fitra
10 Maret 2015, 20:27
Katadata
KATADATA

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meyakini, setiap pelemahan kurs rupiah sebesar Rp 100 per dolar Amerika Serikat (AS) maka akan APBN akan bertambah Rp 2,3 triliun. Ini bisa terjadi, terutama karena penerimaan negara dari migas dan pertambangan masih lebih tinggi dibandingkan pembayaran bunga utang luar negeri (ULN) pemerintah.

Selisihnya terhadap pembayaran utang, akan menjadi surplus bagi APBN. Makanya dia memastikan tidak ada kekhawatiran dari pelemahan nilai tukar rupiah saat ini. Pelemahan rupiah, kata Bambang, diperkirakan hanya akan memengaruhi penerimaan pajak. Apalagi, bagi perusahaan yang bahan bakunya impor, karena pendapatannya akan berkurang.

"(Pelemahan rupiah) Tidak membahayakan anggaran. Kalau kita bicara risiko fiskal 2015, itu lebih kepada target penerimaan pajak," ujarnya.

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan pelemahan rupiah hanya akan berdampak baik jika ULN pemerintah lebih rendah dari penerimaan negara. Bisa juga terjadi jika pemerintah membayar utang dengan meminjam utang dalam bentuk valuta asing (valas).

Menurut Lana, pelemahan rupiah saat ini belum berdampak mampu positif terhadap ekspor. Karena mayoritas produk ekspor Indonesia, yakni komoditas. "Sedangkan harganya terus turun," ujarnya kepada Katadata.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...