Bunga The Fed Naik Lebih Cepat, Pemerintah Siapkan Antisipasi

Image title
Oleh
6 Oktober 2014, 16:03
Chatib Basri
Donang Wahyu|KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Pemerintah memperkirakan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika akan dilakukan lebih cepat dan lebih tinggi dari proyeksi awal. Pemerintah menyiapkan beberapa upaya antisipasi untuk menghadapi faktor eksternal yang bisa menggoyang ekonomi.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan prediksi itu terlihat dari rilis angka pengangguran Amerika yang turun dan angkanya tak lebih dari 6 persen. Diperkirakan negara Paman Sam itu akan mempercepat melakukan normalisasi ekonominya.

Selain ancaman eksternal dari Amerika, pemerintah juga mewaspadai perlambatan ekonomi Tiongkok dan terus menurunnya harga komoditas. Untuk mengatasi hal itu, reformasi struktural harus dilakukan untuk mengurangi potensi tekanan pada defisit neraca transaksi berjalan. Dari sisi fikal, lanjut Chatib, pemerintah akan menjaga target defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 2,4 persen dalam APBN-P 2014.

Menurut Chatib hingga saat ini stabilitas sistem keuangan masih terkendali. "Lebih kurang sejalan dengan apa yang kami perkirakan," ujar Chatib sesudah rapat dengan Forum Koordinasi Stailitas Sistem Keuangan (FKSSK) di Jakarta, Senin (6/10).

Gubernur Bank Indoensia (BI) Agus Martowardojo menambahkan pelemahan rupiah yang terjadi dipengaruhi rencana kenaikan suku bunga The Fed dan beberapa faktor domestik. Menurut dia, rupiah melemah 1,57 persen secara month to month, dan melemah 0,12 persen secara year to date.

"Normalisasi kebijakan The Fed itu nyata dan mungkin bisa lebih awal dari rencana," ujarnya.

Agus mengatakan pelemahan mata uang karena menguatnya dolar juga terjadi di beberapa negara di Asia. Untuk mengantisipasi dampak eksternal, BI akan terus menjaga inflasi, posisi neraca transaksi berjalan dan pengendalian utang luar negeri.

FKSSK sepakat pendalaman pasar keuangan penting untuk meredam pengaruh faktor eksternal. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad mengatakan OJK akan melakukan review terhadap beberapa aturan agar memungkinkan lembaga keuangan seperti asuransi dan dana pensiun ikut serta berpartisipasi dalam pendalaman pasar modal. Kedua lembaga itu akan diarahkan menjadi investor dalam negeri baik di pasar keuangan, pasar surat utang negara (SUN) dan berbaga instrumen keuangan lainnya.

Muliaman juga menjelaskan industri keuangan saat ini dalam kondisi baik. OJK terus memantau dua aspek penting industri keuangan yakni likuiditas dan kecukupan modal untuk menghadapi risiko eksternal.

Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...