2020, Impor Minyak Indonesia Bisa Mencapai Rp 2,5 Triliun

Image title
Oleh
10 September 2014, 11:42
Asing Dibatasi dalam Jasa Pengeboran Migas.jpg
KATADATA/
www.skkmigas.co.id

?Minta izinnya bisa sampai setahun. Padahal eksplorasinya cuma tiga bulan. Makanya susah pengusaha nasional mau eksplorasi,? tutur dia.

Persoalan ini yang kemudian membuat biaya eksplorasi menjadi mahal. Untuk satu sumur, kata dia, bisa memakan biaya US$ 100 juta-US$ 200 juta.

(Baca: Bukan Kaya Minyak Tapi Jual BBM Murah)

Dia berharap pemerintah selanjutnya bisa mempermudah perizinan eksplorasi sehingga bisa lebih banyak potensi migas yang bisa digali. Apalagi, lanjut dia, pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla menargetkan produksi 1 juta barel per hari.

Meskipun, kata Susilo, Indonesia mampu memproduksi hingga 1 juta barel per hari, pemerintah masih perlu mengimpor minyak. Ini karena kebutuhan minyak mencapai 1,5 juta barel per hari.

?Seandainya kita produksi 1 juta pun kita harus tetap impor. Kalau nggak mau, ya balik saja naik gerobak,? kata dia. ?Kita nggak ada pilihan selain berusaha (eksplorasi).

(Baca: Blok Cepu, Tumpuan Produksi Minyak 2015)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...