Kenaikan Harga BBM Hanya Salah Satu Opsi
Presiden terpilih Joko Widodo memberikan sinyal untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Kenaikan akan tidak terhindarkan karena kondisi ruang fiskal dalam APBN sudah tidak memungkinkan. Saat ini, timnya masih melakukan kalkulasi terhadap besaran subsidi tersebut.
?Kami akan geser ke sektor produkstif, seperti pupuk petani, solar, kapal nelayan, UMKM, dan sektor produktif lain,? kata dia seperti dikutip Vivanews.
Hasto Kristiyanto, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, menjelaskan kenaikan harga BBM bersubsidi merupakan langkah yang layak dilakukan dilihat dari sisi efektivitas dan ketahanan anggaran negara. Apalagi, penerimaan bersih minyak dan gas (migas) mencapai negatif Rp 7,6 triliun pada 2014. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi negatif Rp 49,9 triliun pada 2015.
?Jadi sebenarnya sejak awal tahun ini (harga BBM) sudah harus dinaikkan," ujarnya.
Dia berharap proses pembahasan RAPBN 2015 antara pemerintah dengan DPR dapat berlangsung lancar dan mempertimbangkan hal-hal tersebut. Tim Transisi tetap menyiapkan secara rinci perubahan terhadap APBN 2015 jika memang diperlukan.
Petrus Lelyemin