Dana Asing Keluar, Sri Mulyani: Krisis Covid-19 Lebih Parah dari 2008

Agatha Olivia Victoria
11 Mei 2020, 11:11
Ilustrasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani menyebut krisis akibat pandemi corona lebih parah dibandingkan krisis 2008 silam.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ilustrasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani menyebut krisis akibat pandemi corona lebih parah dibandingkan krisis 2008 silam.

"Berdasarkan data transaksi 4-6 Mei 2020, pemegang SBN non-residen di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto sebesar Rp 6,95 triliun," tulis BI dalam keterangan resminya, Jumat (8/5).

Instrumen yang paling banyak dilepas investor asing adalah, surat berharga negara (SBN), sebanyak Rp 6,11 triliun. Kemudian, dari pasar saham dana asing keluar sebesar Rp 840 miliar.

BI juga mencatat, sejak awal tahun aliran modal asing yang keluar dari Indonesia mencapai Rp 163,18 triliun. Sementara, premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 204,05 basis poin (bps) per 7 Mei 2020, dari sebelumnya 210,08 bps per 1 Mei 2020.

BI menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran virus corona dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu, langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan akan terus dicermati.

(Baca: Kekhawatiran Corona Mereda, Aliran Modal Asing Masuk ke RI Rp 1,17 T)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...