Permintaan Lesu, BI: Inflasi Ramadan Tahun Ini Sangat Rendah

Agatha Olivia Victoria
28 Mei 2020, 18:02
inflasi, BI, ramadan, permintaan lesu, pandemi corona, psbb
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Ilustrasi. BI memperkirakan inflasi Ramadan tahun ini rendah lantaran permintaan yang turun seiring aktivitas masyarakat yang terbatas akibat pandemi corona.

Keempat, terjaganya koordinasi antara pemerintah dan BI sehingga pasokan terjaga dan harga barang terkendali. Dengan kondisi-kondisi tersebut, Perry pun meyakini inflasi  tahun ini tetap mencapai target 3% plus minus 1%. "atau di antara 2%-4%," ujarnya.

(Baca: Kepala BPS: Januari-April 2020, Hanya Ekspor Pertanian yang Meningkat)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik  mencatat, inflasi pada April 0,08% secara bulanan dan 2,67% secara tahunan. Inflasi bulan lalu lebih rendah dibanding pada Maret 0,10% maupun April tahun lalu yang sebesar 0,44%, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan, inflasi pada bulan April dinilai tak biasa. Pasalnya, pola historis, menjelang ramadan dan Lebaran inflasi umumnya meningkat. "Tahun ini berbeda. Akibat Covid-19 pola konsumsi berubah, melambat dibanding sebelumnya," kata dia.

Perlambatan inflasi menurutnya disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti, terjaganya pasokan pangan sehingga harganya stabil. Di sisi lain, terjadi  penurunan permintaan barang dan jasa seiring diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga daya beli menurun. "Bila dicermati dari inflasi inti yang rendah, ada penurunan daya beli rumah tangga," ujar Suhariyanto dalam konferensi video di Jakarta, Senin (4/5).

Berdasarkan komponennya, inflasi inti tercatat hanya 0,17%. Inflasi harga diatur pemerintah 0,14% dan inflasi harga bergejolak 0,09%. Sedangkan menurut kelompok pengeluaran, inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami peningkatan cukup besar yakni 1,2% dengan andil 0,07%. Tingginya inflasi kelompok disebabkan adanya kenaikan harga emas perhiasan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...