Pendapatan Pekerja Manufaktur Hilang Rp 40 T Akibat Pandemi Corona

Agatha Olivia Victoria
9 Juni 2020, 15:59
bappenas, tenaga kerja manufaktur, pandemi covid 19
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan bahwa pendapatan pekerja manufaktur hilang hingga Rp 40 triliun imbas pandemi corona.

Survei IHS Market mencatat, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia periode April 2020 anjlok tajam ke level 27,5, lebih rendah dibanding Maret yang berada di posisi 45,3. Anjloknya indeks manufaktur Indonesia April lalu tercatat sebagai yang terendah sepanjang sejarah atau dalam sembilan tahun periode survei.

(Baca: Pengusaha Menilai Pemerintah Tak Serius Benahi Industri Padat Karya)

Ini terjadi seiring berkurangnya aktivitas dan output produksi selama pandemi corona serta pemberlakuan PSBB.  Tak hanya itu, kinerja manufaktur Indonesia tercatat terendah di ASEAN, di bawah Myanmar dengan skor indeks sebesar 29,0 dan Singapura 29,3.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya telah menargetkan dalam tiga bulan setelah PSBB, PMI manufaktur kembali meningkat ke level 51,9. "Pemerintah akan mendorong dengan berbagai macam strategi dan kebijakan agar PMI kembali ke level tertinggi," kata Agus dalam konferensi video beberapa waktu lalu.

Dengan selesainya PSBB, dia berharap sektor industri bisa kembali beroperasi. Dia pun optimistis industri manufaktur dapat pulih lebih cepat, bahkan dalam kondisi new normal.

(Baca: Asosiasi Pengusaha Prediksi 15 Juta Pekerja Kena PHK Akibat Pandemi)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...