Rasio Utang Terhadap PDB Indonesia Bakal Naik Jadi 38% pada 2023

Image title
25 Juli 2020, 18:47
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan, bahwa rasio utang terhadap PDB Indonesia akan terus naik hingga mencapai 38% pada 2023.
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ilustrasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan, bahwa rasio utang terhadap PDB Indonesia akan terus naik hingga mencapai 38% pada 2023.

Kenaikan rasio utang ini terjadi seiring defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperkirakan membengkak mencapai Rp 1.028,5 triliun tau 6,27% terhadap PDB. Namun, pemerintah menargetkan dapat mengembalikan defisit anggaran di bawah 3% pada 2023.

Besarnya pembiayaan yang mengharuskan pemerintah berutang ini, tergambar dari capaian pembiayaan utang pemerintah. Kemenkeu mencatat total pembiayaan utang neto pemerintah mencapai Rp 421,5 triliun. Jumlah ini, meningkat 132,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjabarkan, jumlah pembiayaan utang neto diperoleh dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 430,4 juta, dan realisasi pinjaman neto tercatat negatif Rp 8,9 triliun.

Sementara itu, sepanjang semester I 2020 pembiayaan anggaran yang bersumber dari investasi tercatat negatif Rp 6 triliun. Kemudian, dari pinjaman tercatat sebesar Rp 900 miliar, dan pembiayaan lainnya Rp 200 miliar. Selain itu, sepanjang semester I 2020 kewajiban penjaminan tercatat negatif Rp 200 miliar.

"Sehingga, total pembiayaan anggaran sepanjang semester I 2020 adalah sebesar Rp 416,2 triliun," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers laporan semester I 2020 dan APBN Kita, Senin (20/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...