Ancaman Resesi Lebih Dalam dari Rencana Jakarta Perketat Lagi PSBB

Agustiyanti
10 September 2020, 20:05
resesi ekonomi, Jakarta psbb total, psbb total, dampak ekonomi psbb total
123RF.com/Elnur Amikishiyev
Ilustrasi. Kebijakan PSBB total dinilai akan memberikan beban berat bagi perekonomian.

"Kita punya bonus demografi, kalau keyakinan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi lagi sudah ada karena Covid-19 tertangani dengan baik, pemulihan ekonomi akan cepat," katanya.

Ekonomi Membaik Tapi Belum Pulih

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk David Sumual menjelaskan, perekonomian saat ini belum sepenuhnya pulih meski data-data sudah menunjukkan perbaikan. Kebijakan PSBB total akan memberikan beban berat bagi perekonomian.

"Dampaknya pasti akan semakin berat bagi perekonomian. Tapi memang ini harus dilakukan karena fasilitas kesehatan sudah kesulitan," ujar David kepada Katadata.co.id, Kamis (10/9).

David menjelaskan Jakarta memiliki kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, PSBB secara total yang akan berlaku di Jakarta kemungkinan akan mendorong perekonomian ke resesi yang lebih dalam dari prediksi semula.

"Ekonomi kuartal tiga kemungkinan akan terkontraksi, tetapi tidak sedalam kuartal dua. Ekonomi kuartal sempat sepertinya sulit positif," katanya.

Adapun dampak pemberlakuan PSBB total akan sangat bergantung pada seberapa ketat dan lama penerapan kebijakan tersebut. Efektivitas kebijakan pun akan sangat menentukan. Demikian pula dengan langkah daerah lain, terutama daerah penyangga di sekitar Jakarta.

"Progres dari kesehatan sendiri akan sangat menentukan perbaikan ekonomi," katanya.

Meski demikian, ia memperkirakan perekonomian sepanjang tahun ini tetap akan sulit tetap di jalur positif seperti harapan pemerintah. Ekonomi sepanjang tahun ini berpotensi negatif hingga 2%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kontribusi PDB Jakarta terhadap nasional mencapai 17,58% pada kuartal kedua tahun ini. Kontribusi tersebut menurun seiring perekonomian Jakarta yang terkontraksi lebih dalam pada kuartal lalu dibandingkan ekonomi nasional.

Pada kuartal kedua, ekonomi Ibu Kota tercatat minus 8,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu seiring dampak PSBB secara total yang berlangsung hampir dua bulan dan dilanjutkan dengan PSBB masa transisi. Sementara ekonomi secara nasional terkontraksi sebesar 5,32%.

Saat ini, langkah terpenting untuk memulihkan ekonomi adalah memastikan penanganan kesehatan. Ini penting untuk membangkitkan keyakinan masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas ekonomi. Menurut David, sebagian besar masyarakat terutama golongan menengah atas memilih untuk menahan belanja lantaran penananan Covid-19 belum dilakukan dengan baik dan ketidakpastian global.

Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen pada Agustus tercatat 86,9, sedikit membaik dari 86,2 pada bulan sebelumnya. Kendati demikian, IKK tersebut masih berada dalam zona pesimis lantaran berada di bawah 100.

Adapun peningkatan keyakinan konsumen juga didorong oleh masyarakat berpenghasilan Rp 2 hingga 4 juta. Menurut Ekonom Center Of Reform on Economics Yusuf Rendy Manilet sebagian besar masyarakat kelompok tersebut merupaka penerima berbagai bantuan sosial pemerintah, salah satunya subsidi bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta. Hal ini lah yang mendorong keyakinan konsumen pada kelompok masyarakat tersebut.

Sementara keyakinan konsumen pada kelompok masyarakat berpenghasilan di atas Rp 5 juta yang justru menurun dibandingkan bulan sebelumnya. "Ini tentu bukanlah kabar yang terlalu bagus buat proses pemulihan ekonomi," kata Yusuf.

Sementara survei penjualan eceran yang juga digelar BI juga mengidikasikan penjualan eceran atau retail pada bulan lalu membaik dibandingkan Juli. Namun, kinerja penjualan tersebut masih berada dalam fase kontraksi.

Perbaikan penjualan retail terjadi seiring peningkatan daya beli masyarakat sejalan dengan guyuran insentif pemerintah. Berdasarkan survei yang dipublikasikan BI pada Rabu (9/9), Indeks Penjualan Riil Agustus diperkirakan sebesar 194,6, terkontraksi 10,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, kontraksi pada Agustus membaik dibandingkan Juli yang negatif 12,3%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...