Bank Dunia: Belajar Online Berpengaruh pada Pendapatan Masa Depan Anak

Agatha Olivia Victoria
15 Oktober 2020, 10:10
bank dunia, belajar online, pandemi Covid-19
ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.
Ilustrasi. Bank Dunia memperkirakan belajar online dapat mempengaruhi kualitas SDM di negara-negara kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Pemerintah Indonesia saat ini telah mengupayakan bantuan ponsel hingga subsidi pulsa untuk membantu anak-anak terutama dari keluarga miskin untuk dapat bersekolah secara daring.  Total anggaran yang disiapkan untuk subsidi pulsa mencapai Rp 7,2 triliun. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah telah mengalokasikan 20% dari total anggaran pendapatan dan belanja negara per tahunnya untuk mendukung pendidikan. Pada tahun ini, anggaran pendidikan dialokasikan Rp 508,1 triliun dalam APBN.

Anggaran pendidikan dalam APBN meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2016 dialokasikan Rp 370,8 triliun, tahun 2017 Rp 406,1 triliun. Lalu pada 2018 Rp 431,7 triliun dan 2019 Rp 478,4 triliun. Meski demikian, Sri Mulyani menyebut hanya  9% masyarakat Indonesia yang mampu dan memiliki keberuntungan untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. 

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai pemerintah tidak pernah  menggunakan anggaran pendidikan secara optimal. "Padahal sudah naik setiap tahun," ujar Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (14/10).

Dengan begitu, bukan anggaran pendidikannya yang bermasalah, tetapi konsep strategi dan programnya tidak disusun dengan baik.

Adapun target program pendidikan dari alokasi anggaran pendidikan 2020 itu yakni Rp 4,5 triliun untuk BOP PAUD, Rp 64 triliun untuk bantuan operasional sekolah kepada 54,8 juta siswa, Rp 307,6 miliar untuk Sarpras PAUD, Rp 8 triliun untuk pembangunan dan rehabilitas 14 ribu ruang kelas.

Kemudian Rp 4,4 triliun untuk pembangunan dan rehabilitas 41 kampus, Rp 284,1 miliar untuk 104 riset oleh LPDP, Rp 1,8 triliun untuk beasiswa S2/S3 LPDP sebanyak 5 ribu mahasiswa baru dan 12.333 mahasiswa lanjutan. Rp 6,7 triliun untuk KIP Kuliah kepada 819 ribu mahasiswa, dan Rp 11,1 triliun untuk KIP SD/SMP/SMA sederajat kepada 20,1 juta siswa.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...