Ekspor-Impor Membaik, Neraca Perdagangan September Surplus US$ 2,44 M

Agatha Olivia Victoria
15 Oktober 2020, 11:56
BPS, neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan, ekspor impor
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi. BPS mencatat ekspor pada September mencapai US$ 14,01 miliar, tumbuh 6,97% dibanding bulan lalu.

"Ekspor pertambangan terus turun karena perminatan untuk baturbara turun. Harga batu bara  juga turun cukup dalam mencapai 17% dibanding tahun lalu," katanya.

Impor pada September juga didorong oleh sektor migas yang mencatatkan kenaikan sebesar 23,9% dibandingkan Agustus, sedangkan impor nonmigas naik 6,18%. Meski demikian, dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year, impor pada September masih tercatat turun 18,88%. "Karena ada penurunan pada impor migas dan nonmigas," ujarnya. 

Kenaikan impor terbesar terjadi pada komponen mesin dan perlatan mekanis. Kemudian disusul oleh besi dan baja, mesin dan perlengkapan elektrik, dan kendaraan lainnya. Sementara impor biji kerak dan abu logam, pupuk, kereta api dan bagiannya, barang tekstil jadi lainnya, serta tembakau dan rokok menurun. 

"Peningkatan impor terbesar dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Ukraina," katanya. 

Berdasarkan kelompok penggunaan barangnya, kenaikan impor terutama terjadi pada barang modal dan bahan baku yang masing-masing meningkat 19,01% dan 7,23% dibandingkan Agustus. Impor barang modal tercatat sebesar US$ 2,13 miliar dan bahan baku US$ 8,23 miliar. Sementara itu, impor konsumsi turun 6,12% menjadu US$ 1,12 miliar. 

Secara kumulatif Januari-September, menurut Suhariyanto, total impor mencapai US$ 103,68, masih menurun 18,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara total ekspor mencapai US$ 117,19 miliar. "Secara kumulatif, neraca perdagangan kita surplus US$ 13,51 miliar," ujarnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, perbaikan ekspor bulanan didukung oleh peningkatan aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti kawasan Eropa AS, Jepang, India, Korea. Sementara itu di sisi yang lain, impor bulan September masih dipengaruhi oleh kontraksi aktivitas manufaktur domestik.  

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...