Impor Makin Anjlok, Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$ 3,61 Miliar

Agatha Olivia Victoria
16 November 2020, 12:05
neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan, pandemi corona, virus corona
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi. Neraca perdagangan pada Oktober mencatatkan surplus mencapai US$ 3,67 miliar.

"Tapi ada tren membaik pada ekspor kita di bulan Oktober 2020," katanya. 

Berdasarkan sektornya, kinerja ekspor nonmigs ditopang oleh industri pengolahan yang naik 2,08% secara  bulanan atau 3,86% secara tahunan menjadi US$ 11,79 miliar dan pertanian yang naik 1,26% secara bulanan atau 23,8% secara tahunan menjadi 0,42 miliar. Sedangkan ekspor pertambangan mencapai US$ 1,55 miliar, melonjak 16,98%  secara  bulanan tetapi masih anjlok 33,31% secara tahunan.

"Ekspor  industri pengolahan mengambil porsi 81,91% , tambang 10,8%, migas 4,73%, dan pertanian 2,92% dari total ekspor," katanya. 

Berdasarkan golongan barang utama, kenaikan ekspor secara bulanan terutama terjadi pada ekspor biji kerak dan abu logam yang naik 29,14% dan alas kaki sebesar 25,31%. Sementara ekspor logam mulia dan permata serta besi dan baja anjlok masing-masing 20,34% dan 1,64%,

"Kenaikan ekspor berdasarkan negara tujuannya paling besar ke Tiongkok mencapai US$ 234,7 miliar, Vietnam US$ 96,1 juta, Filipina US$ 83,3 juta, dan Malaysia US$ 65,8 juta, sedangkan penurunan paling besar terjadi untuk ekspor ke Swiss sebesar US$ 68 juta, Singapura US$ 60,1 juta, dan Auustralia US$ 47,4 juta," katanya. 

Total ekspor secara kumulatif Januari-Oktober 2020 mencapai US$ 131,54 miliar, turun 5,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor nonmigas secara kumulatif turun 3,62% menjadi US$ 125 miliar.

"Secara kumulatif, neraca perdagangan kita surplus US$ 17,07 miliar," katanya. 

Surplus neraca perdagangan pada Oktober melampaui proyeksi para ekonom sebelumnya, yang berada di kisaran US$ 2,2 miliar hingga US$ 2,5 miliar.  Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan neraca perdagangan bulan Oktober surplus US$ 2,55 miliar dari bulan sebelumnya yang tercatat surplus US$ 2,44 miliar. "Peningkatan surplus perdagangan dipengaruhi oleh laju tahunan impor yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan laju tahunan ekspor.," kata Josua kepada Katadata.co.id.

Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi juga memperkirakan neraca perdagangan pada Oktober akan surplus sebesar US$ 2,2 miliar. Eric memperkirakan total  ekspor mencapai US$ 14,4 milar, sedangkan impor US$ 12,2 miliar.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...