Tren Bunga Deposito Turun, LPS Pangkas Bunga Penjaminan Rupiah 0,5%

Agustiyanti
24 November 2020, 15:54
tingkat bunga penjaminan LPS, LPS, bunga penjaminan LPS, bunga acuan BI, bunga deposito perbankan
LPS
Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengumumkan penurunan tingkat bunga penjaminan LPS dalam rupiah sebesar 0,5% pada Selasa (24/11).

Kondisi dan prospek likuiditas perbankan yang relatif stabil ditunjukkan dengan petumbuhan dana pihak ketiga yang relatif tinggi di tengah pertumbuhan kredit yang perlu didorong ke sektor riil. 

Di sisi lain, kondisi stabilitas sistem keuangan yang terjaga serta perlunya langkah sinergi bersama dengan otoritas sektor keuangan dan pemerintah untuk turut mendukung percepatan pemulihan perekonomian.

"Namun, mempertimbangkan perkembangan arah suku bunga simpanan, dinamika dan prospek perekonomian, stabilitas sistem keuangan serta prospek likuiditas perbankan, maka LPS akan terus melakukan assesmen atas kebijakan Tingkat Bunga Penjaminan sesuai perkembangan yang ada," katanya. 

Ia mengingatkan, bank wajib memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan menempatkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan. "Apabila nasabah penyimpan menerima hasil bunga melebihi tingkat bunga penjaminan yang berlaku tersebut, maka simpanan nasabah tidak memenuhi kriteria penjaminan LPS," katanya. 

Direktur Utama BCA Jahja Setiatmadja menjelaskan, bunga deposito perseoan berpotensi diturunkan seiring dengan penurunan bunga acuan BI. Saat ini, rata-rata bunga deposito BCA dipatok sebesar 3,25% untuk seluruh jenis simpanan dan tenor. "Bunga deposito masih bisa turun lagi," ujar Jahja. 

Sementara itu, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan dampak dari penurunan bunga BI. CIMB Niaga saat ini mematok bunga deposito sebesar 4% hingga 4,55%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...