Rupiah Perkasa di Rp 13.972 Didorong Data Inflasi AS yang Lemah

Agatha Olivia Victoria
11 Februari 2021, 18:25
nilai tukar rupiah, inflasi as
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Penguatan tersebut kemungkinan didorong oleh Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,5% pada rapat dewan gubernur (RDG) pekan depan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah kinerja pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan dan perlu upaya ekstra untuk mendorong perekonomian agar bisa tumbuh lebih cepat.

Saat suku bunga rendah, kata Ibrahim, pengusaha dan rumah tangga akan terangsang untuk mengambil kredit sehingga akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Faktor lainnya, tekanan inflasi dalam negeri yang juga sangat minim.

Badan Pusat Statistik melaporkan, terjadi inflasi sebesar 0,26% secara bulanan dan 1,55% secara tahunan pada bulan lalu, melambat dibandingkan Desember 2020 yaitu 0,45% dan 1,68%. Sedangkan, Ibrahim memproyeksikan inflasi Februari 2021 hanya 0,01% dan 1,25%.

Di samping inflasi, nilai tukar mata uang rupiah saat ini relatif stabil bahkan cenderung menguat. "Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi perlu ada pendorong yang pasti terutama dari otoritas moneter di tengah risiko kasus Covid-19 yang masih tinggi sehingga bisa mengganggu normalisasi ekonomi," ujarnya.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia juga menguat. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura menguat 0,11%, won Korea Selatan 0,27%, rupee India 0,11%, ringgit Malaysia 0,06%, dan baht Thailand 0,04%. Sementara dolar Hong Kong melemah tipis 0,01%, dolar Taiwan 0,03%, peso Filipina 0,02%, dan yuan Tiongkok 0,36%.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah melemah 0,16% ke level Rp 14.011 per US$ dibandingkan level kemarin yakni Rp 13.989 per US$. Bank Indonesia (BI) mengumumkan kurs tersebut setiap hari pukul 10.00 WIB.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...