Lelang Surat Utang Pemerintah RI Terpukul Perkasanya Obligasi AS

Agatha Olivia Victoria
2 Maret 2021, 20:00
kementerian keuangan. surat utang, surat utang negara, lelang sun
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Total penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) hari ini, Selasa (2/3) sebesar Rp 49,73 triliun, lebih rendah dari jumlah penawaran yang masuk pada lelang SUN sebelumnya yakni Rp 60,84 triliun.

Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa yield SUN yang dimenangkan pada lelang hari ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan yield pada penutupan pasar SUN akhir minggu lalu. Terdapat penurunan sebesar lima basis poin yield SUN untuk tenor 10 tahun. "Hal ini menunjukkan adanya arah perbaikan di tengah kondisi pasar SBN yang sedang volatil dalam beberapa hari terakhir," kata dia.

Dengan penarikan sebesar Rp 17 triliun dari lelang, maka dari itu masih ada kekurangan sekitar Rp 13 triliun dari target indikatif. Sehingga, pemerintah akan kembali melaksanakan lelang SUN tambahan alias greenshoe option pada Rabu (3/3) dengan target maksimal Rp 28 triliun. Namun, SUN yang akan dilelang hanya sebanyak lima seri yaitu FR0086, FR0087, FR0088, FR0083, dan FR0089.

Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri TBK Rully Arya Wisnubroto menilai,  penurunan penawaran lelang memang merupakan dampak negatif global, terutama terkait dengan volatilitas imbal hasil obligasi AS. Tetapi, hal ini hanya bersifat sementara. "Terutama karena adanya spekulasi akan kenaikan inflasi di AS," ujar Rully kepada Katadata.co.id, Selasa (2/3).

Ke depan, obligasi RI, menurut dia, masih akan tetap menarik dalam jangka menengah dan panjang. Penyebabnya, masih tingginya imbal hasil SBN di mata investor.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat imbal hasil SBN Indonesia 10 tahun berada di level 6,71% pada Jumat (26/2). Premi risiko investasi RI naik dari 66,48 basis poin per 19 Februari menjadi 70,55 bps per 25 Februari 2021.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...