Goldman Sachs Ramal Pertumbuhan Ekonomi AS Tahun Ini Setara Tiongkok

Agustiyanti
16 Maret 2021, 14:02
goldman sachs, ekonomi AS, tiongkok, pandemi Covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/AWW/dj
Ilustrasi. Goldman Sachs memproyeksi paket kebijakan stimulus tambahan Presiden Joe Biden akan mendorong ekonomi AS.

Lalu lintas maskapai penerbangan AS juga mengumpulkan momentum, dengan lebih banyak orang bepergian melalui udara selama empat hari terakhir daripada dalam periode empat hari sejak dimulainya pandemi.

Meski demikian, ada tanda-tanda bahwa Washington tidak akan terburu-buru mencabut sebagian dukungannya terhadap perekonomian.

Goldman Sachs memperkirakan AS dukungan fiskal yang lebih kuat setelah tahun ini. Mereka mengasumsikan Kongres akan memperpanjang sejumlah bantuan hingga 2022.

Pemerintah negara bagian dan lokal mencatakan 1,3 juta pekerjaan hilang pada tahun lalu, melampaui dampak yang timbul selama Resesi Hebat dan hanya sedikit dari mereka yang telah kembali bekerja. Sebagian besar dari kehilangan pekerjaan tersebut terkait dengan sekolah yang ditutup.

Washington mendapat pelajaran sulit dari krisis sebelumnya, ketika pemerintah negara bagian dan lokal yang terpujuk membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih dari Resesi Hebat. Perekrutan pemerintah tetap lemah dan membebani pemulihan secara keseluruhan.

Namun selama setahun terakhir, Washington telah menyetujui dana bantuan dan pendidikan sebesar US$ 800 miliar kepada pemerintah negara bagian dan lokal. Itulah mengapa Goldman Sachs memperkirakan setidaknya dua pertiga dari pekerjaan negara bagian dan lokal yang hilang selama pandemi akan kembali pada saat sekolah dibuka pada bulan September.

Beragam stimulus AS telah menimbulkan kekhawatiran di Wall Street bahwa era inflasi lunak dan suku bunga terendah akan segera berakhir. Imbal hasil obligasi negara telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran inflasi dan kenaikan lebih lanjut dapat membuat saham terlihat kurang menarik dibandingkan dengan obligasi yang membosankan.

Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell akan berusaha meyakinkan investor minggu ini bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk mengakhiri pembelian obligasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...