Penjualan Surat Utang RI Tak Capai Target karena Kalah Pamor dengan AS

Agatha Olivia Victoria
16 Maret 2021, 19:35
Rupiah_Katadata_Arief5.jpg
KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah akan menerbitkan lelang tambahan besok (16/3) lantaran penawaran yang dimenangkan dari lelang hari ini masih berada di bawah target indikatif.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance Sugiyono Madelan Ibrahim mengatakan, yield obligasi AS masih terus naik hingga kini dan belum diketahui kapan akan turun. "Mungkin menunggu pemulihan perekonomian AS," ujar Sugiyono kepada Katadata.co.id, Selasa (16/3).

Menurut dia, saat ini sedang terdapat siklus naik pada imbal hasil surat utang Negeri Paman Sam. Hal tersebut kemungkinan ada hubungannya dengan prospek ekonomi setelah perubahan arah pemerintahan di AS.

Perusahaan keuangan global Goldman Sachs memperkirakan paket stimulus tambahan Presiden Joe Biden US$ 1,9 triliun akan mendorong ekonomi pulih tajam dari pandemi. Paket kebijakan tersebut bahkan diprediksi mengungkit ekonomi AS hingga tahun depan.

Goldman Sachs memproyeksikan ekonomi AS tumbuh 7%, seperti pertumbuhan Tiongkok pada 2021. Ini akan menjadi laju tercepat perekonomian AS sejak 1984. "Rasanya seperti berada di titik puncak untuk meninggalkan musim digin Covid yang gelap dan panjang," kata ekonom Goldman Sachs dalam risetnya, seperti dikutip dari CNN.

Sebagaimana diketahui, perekonomian Negeri Adidaya terkontraksi 3,5% sepanjang tahun 2020, sebagai dampak dari Covid-19. Pertumbuhan negatif itu menjadi yang pertama kali dialami AS sejak 2009 dan bahkan yang terdalam sejak tahun 1946.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...