Rupiah Melemah di Tengah Penantian Arah Kebijakan The Fed

Agatha Olivia Victoria
17 Maret 2021, 10:10
dolar AS, rupiah, rupiah melemah, the fed
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. Kurs rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia.

Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,06% ke level 91,92. Josua mengatakan bahwa dolar AS memang sudah menguat terhadap mata uang negara maju lainnya sejak penutupan kemarin di tengah rilis data yang mengecewakan. 

Dolar AS tercatat menguat terhadap euro, pound Inggris, dan dolar Australia, tetapi melemah terhadap mata uang safe haven seperti yen dan franc Swiss. Adapun data yang mengecewakan berasal dari rilis data penjualan ritel serta produksi industri.

Penjualan ritel AS ttercatat minus 3% secara bulanan, lebih rendah dibanding perkiraan kontraksi 0,5%, serta pada periode sebelumnya sebesar 7,6%. Sementara produksi industri mencatatkan pertumbuhan minus 2,2%, lebih rendah dibanding ekspektasi sebesar 0,3% dan periode sebelumnya sebesar 1,1%.

Data ini juga mendorong mayoritas indeks saham AS mengalami penurunan. DJIA dan S&P500 turun masing-masing sebesar 0,39% dan 0,16% pada penutupan pasar AS. Sementara itu, imbal hasil atau yield obligasi AS naik tipis satu basis poin. "Ini sejalan dengan investor yang cenderung menunggu hasil rapat Fed," ujar dia.

Sejalan dengan melemahnya rupiah, ia menyebutkan bahwa mayoritas benchmark surat berharga Indonesia dalam rupiah naik 2-6 bps. Kemarin, pemerintah menyelenggarakan lelang surat berharga negara (SBN) dan hanya berhasil menyerap Rp 18.9 triliun, lebih rendah dari target indikatif sebesar Rp 30triliun. Dengan demikian, pemerintah pada hari ini akan menyeleggarakan lelang tambahan dengan target maksimum Rp 11,1 triliun.

Dia mengatakan bahwa kepemilikan asingdalam SBN tercatat turun Rp 3,3 triliun pada tanggal 15 Maret 2021 menjadi Rp 952 triliun atau 23,22% dari total. Perdagangan obligasi pemerintah pada tanggal 16 Maret 2021 tercatat sebesar Rp 25,75 triliyn, lebih tinggi dibanding hari sebelumnya sebesar Rp 14,61 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...