Kontraksi Kucuran Kredit Kian Dalam, Pemerintah dan BI Bidik 38 Sektor

Agatha Olivia Victoria
1 April 2021, 17:04
KSSK, keuangan, kredit, sektor prioritas
KATADATA/Arief Kamaludin
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti memaparkan 38 sektor prioritas.



Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, pemilihan sektor prioritas menjadi kunci utama mendorong penyaluran kredit. Menurut dia, terdapat lima sektor prioritas yang dapat mendorong pertumbuhan kredit.

Kelima sektor itu, yakni industri manufaktur, pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, konstruksi, serta akomodasi dan makanan minuman. "Semua ini akan mendorong pertumbuhan kredit dan dapat segera memulihkan ekonomi nasional," ujar Sunarso dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan Barito Pacific, Kamis (25/3).

Pemilihan sektor tersebut, kata dia, didasarkan pada lima kriteria. Pertama, kontribusinya besar dalam produk domestik bruto. Kedua, penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Ketiga, upah tenaga kerja yang murah. Keempat, analisis tabel input-output backward linkage index. Kelima, analisis tabel input-output forward linkage index.

Sunarso pun menyarankan agar dana pemulihan ekonomi nasional 2021 hingga kebijakan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dapat difokuskan kepada lima sektor tersebut. Kontribusi lima sektor ini cukup besar terhadap perekonomian mencapai 60,1% dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 75,4%.

Selain itu, kelima sektor ini memiliki tingkat rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) yang rendah. "Kecuali untuk sektor konstruksi yang memiliki NPL tinggi," katanya.

Berdasarkan bahan paparannya,  kredit sektor industri manufaktur, pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan,  serta akomodasi dan makanan minuman memilki tingkat NPL di bawah 4%. Sementara, NPL sektor konstruksi berada di kisaran 10%.

Menurut dia, sektor konstruksi memiliki NPL yang tinggi karena biasanya pemilik mengerjakan sendiri proyek konstruksi. Dengan demikian, modal kerja proyek juga dijadikan dana investasi sehingga menyebabkan kekacauan cashflow. Apalagi, proyek konstruksi memakan waktu yang lama.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...