Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Tertekan Imbal Hasil Obligasi AS

Agatha Olivia Victoria
2 Juni 2021, 09:35
Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Tertekan Imbal Hasil Obligasi AS
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menunjukkan angka pada kalkulator di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Reuters melaporkan, yield obligasi AS yang cenderung datar lalu sedikit tergerak oleh data manufaktur Negeri Adidaya, menunjukkan permintaan kuat di sektor ini. Bahkan ketika industri menghadapi kekurangan tenaga kerja dan bahan baku.

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan bahwa indeks aktivitas pabrik nasional meningkat pada Mei. Ini karena permintaan meningkat, didorong oleh pembukaan kembali bisnis dan stimulus fiskal.

Tetapi, permintaan yang kuat membuat rantai pasokan bermasalah. Virus corona mengganggu aktivitas pegawai di produsen dan pemasok yang menyebabkan kekurangan bahan baku di seluruh industri.

Suku bunga surat utang AS tenor 10 tahun pun naik 2,2 basis poin menjadi 1,615% pada Selasa (1/6) waktu setempat. Sedangkan yield obligasi tenor dua tahun meningkat setengah basis poin menjadi 0,147%.

Data manufaktur mempertajam kurva imbal hasil paling dalam selama seminggu. Ini mencerminkan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga, bahkan ketika pembukaan kembali bisnis mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Semua data ini positif untuk pertumbuhan manufaktur yang berkelanjutan ke depan. Tetapi masalah rantai pasokan menjadi kendala untuk saat ini," kata Direktur Pelaksana Bank Investasi Independen Multinasional dan Perusahaan Jasa Keuangan Raymond James, Ellis Phifer dikutip dari Reuters, Selasa (1/6).

Meski demikian, investor masih menahan diri untuk membuat langkah besar menjelang perilisan data pekerjaan AS pada Jumat (4/6). "Data ISM pagi ini, Beige Book besok, dan laporan ADP Kamis akan menjadi proxy tidak sempurna untuk rilis ketenagakerjaan Biro Statistik Tenaga Kerja," kata Kepala Strategi Suku Bunga AS di BMO Capital Markets, Ian Lyngen.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...