Kemenkeu Prediksi Realisasi Belanja Perpajakan Tahun Lalu 1,6% PDB

Agatha Olivia Victoria
10 Juni 2021, 17:27
belanja perpajakan, pajak, insentif pajak
Arief Kamaludin | KATADATA
Kementerian Keuangan mencatat, rata-rata belanja perpajakan setiap tahunnya mencapai 1,45% - 1,62% terhadap PDB.

Belanja perpajakan banyak digelontorkan melalui insentif usaha dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2020 dan 2021. Untuk tahun lalu, realisasi insentif usaha tercatat Rp 56,12 triliun, sedangkan tahun ini  mencapai Rp 29,51 triliun per 28 Mei.

Pengamat Pajak Danny Darussalam Tax Center Bawono Kristiaji mengatakan kondisi ekonomi dan beragam insentif pajak yang diberikan pemerintah membuat kekurangan penerimaan atau shortfall pajak tidak bisa dihindari tahun ini. Meski demikian, ia memperkirakan pemerintah akan tetap menjaga defisit anggaran sesuai target 5,7% dari produk domestik bruto (PDB).

Direktorat Jenderal Pajak, menurut dia, telah menerapkan strategi yang cukup baik untuk mengejar penerimaan. Strategi tersebut, yakni upaya optimalisasi kepatuhan wajib pajak high wealth individual (HWI), penerimaan dari sektor digital, serta penggalian potensi dari sektor-sektor yang relatif memiliki daya tahan di tengah pandemi.

"Namun masih terdapat beberapa catatan," kata Bawono kepada Katadata.co.id, pertengahan Maret 2021.

Terkait optimalisasi kepatuhan HWI, Bawono menyebutkan, terdapat tantangan yang terletak pada upaya mengoptimalkan informasi mengenai profil HWI seperti data keuangan, informasi pengendalian perusahaan, dan sebagainya. Sementara untuk pemajakan atas digital, konsensus pajak digital global diharapkan bisa membuka ruang optimalisasi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) dari perusahaan digital lintas yurisdiksi.

Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak mencapai Rp 1.069,98 triliun sepanjang 2020. Jumlah tersebut setara 89,25% dari target penerimaan pajak yang sebesar Rp 1.198,82 triliun.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...