Industri Tetap Ekspansif, Menperin Optimis Ekonomi Kuartal II Positif

Cahya Puteri Abdi Rabbi
2 Juli 2021, 07:28
industri, pertumbuhan ekonomi, pmi manufaktur
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja memantau proses produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).

“Besarnya proporsi ekspor produk industri pengolahan sekaligus menggambarkan bahwa telah terjadi pergeseran ekspor Indonesia dari komoditas primer kepada produk manufaktur yang bernilai tambah tinggi,” ujarnya.

Di samping itu, sepanjang triwulan I tahun 2021, nilai investasi yang direalisasikan industri pengolahan menembus Rp 88,3 triliun atau naik 38% dibanding capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 64 triliun.

Dari Rp 88,3 triliun tersebut, sektor manufaktur memberikan kontribusi signifikan hingga 40,2% terhadap total nilai investasi di Indonesia yang mencapai Rp 219,7 triliun.

“Ini menandakan bahwa di tengah pandemi, Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investasi dengan besarnya pasar yang dimiliki, sumber daya yang melimpah, pertumbuhan ekonomi serta adanya dukungan regulasi dari pemerintah,” lanjut Agus.

Merujuk data IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia bulan Juni ini masih lebih tinggi dibanding PMI manufaktur ASEAN yang berada di level 49,0.

PMI manufaktur Indonesia juga mengungguli PMI manufaktur Filipina (50,8), Thailand (49,5), Singapura (46,5), Vietnam (44,1), dan Malaysia (39,9). Bahkan, PMI manufaktur Indonesia di atas PMI manufaktur Tiongkok (51,3), Jepang (52,4), dan India (50,8).

Sama halnya pada bulan sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia menjadi yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...