BI Tahan Suku Bunga 3,5% di Tengah Sinyal Percepatan Tapering Off Fed

Abdul Azis Said
19 Agustus 2021, 14:35
suku bunga, bank indonesia, gubernur bank indonesia, bunga bi, bi 7 days reverse repo rate
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi domestik pada tahun ini tumbuh antara 3,5% hingga 4,3%.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi masih akan berlangsung meski tertahan penyebaran kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Delta. Perkembangan sejumlah indikator hingga awal Agustus, menurut dia, mengindikasikan aktvitas sekonomi mulai membaik, terlihat dari indikasi aktivitas masyarakat, ritel, akomodasi dan makanan minuman yang semakin meningkat. 

"Sehingga pertumbuhan ekonomi ke depan masih akan berlanjut seiring relaksasi dan akselerasi vaksinasi," kata Perry. 

Perbaikan ekonomi domestik juga akan didukung oleh perbaikan ekonomi global mesti masih ada bayang-bayang penyebaran varian Delta. Ekonomi Amerika, Eropa, dan Tiongkok diperkirakan akan menopang perekonomian global yang diperkirakan tumbuh 5,8% pada tahun ini. 

"Dengan perkembang tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 tetap berada di kisaran 3,5% sampai 4,3%," kata dia. 

BI juga akan terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan. Beberapa kebijakan yang akan ditempuh BI, yakni :

  1. Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
  2. Melanjutkan strategi operasi moneter.
  3. Mendorong intermediasi melalui kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit, terutama untuk segmen kredit pemilikan rumah. 
  4. Mengakselerasi penggunaaan QRIS, termasuk QRIS antara negara dan mendorong implementasi transkasi nasional open IP.
  5. Menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran serta mendukung program Pemerintah melalui kerjasama pelaksanaan uji coba digitalisasi bantuan sosial (bansos) dan program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah;
  6. Memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta melanjutkan sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerja sama dengan instansi terkait. 

Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di tempuh di tengah sinyal percepatan penarikan stimulus atau tapering off Bank Sentral AS. The Federal Reserve. The Fed memberikan sinyal tapering off akan dimulai pada tahun ini. Hal ini terungkap dalam risalah rapat The Fed yang dirilis Rabu (18/8). 

Namun, ringkasan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal 27-28 Juli ini menunjukkan, para pejabat bank sentral ingin memperjelas bahwa pengurangan aset bukanlah pendahulu dari kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Risalah tersebut mencatat bahwa “beberapa” anggota lebih suka menunggu hingga awal 2022 untuk mempejelas kebijakannya. 

“Ke depan, sebagian besar peserta mencatat bahwa, asalkan ekonomi berkembang secara luas seperti yang mereka antisipasi, mereka menilai bahwa mungkin tepat untuk mulai mengurangi laju pembelian aset tahun ini,” demikian tertulis dalam risalah tersebut, seperti dikutip dari CNBC.  Ekonomi dianggap telah mencapai tujuannya jika melihat data inflasi dan menunjukkan kemajuan pertumbuhan pekerjaan yang hampir memuaskan.  Namun, anggota komite secara luas sepakat bahwa data tenaga kerja belum menunjukkan kemajuan substansial yang telah ditetapkan The Fed sebelum mempertimbangkan menaikkan suku bunga.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...