Banggar DPR Setujui Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan 5,2%
Berdasarkan komponen pengeluaran, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menyumbang 57,7% terhadap pembentukan PDB diperkirakan tumbuh 5%-5,3% tahun depan. Komponen ini akan tumbuh lebih kuat dari proyeksi tahun ini yang hanya akan tumbuh 2,2% hingga 2,8%.
Selain itu, pertumbuhan ekspor dan impor juga diramal masih tinggi sekalipun melambat dari pertumbuhan tahun ini. Ekspor dengan andil 17,2% terhadap PDB, tahun depan diperkirkana akan tumbuh 5,8%-7,9%, lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan tahun ini 11,7%-14,6%. Kemudian impor dengan andil 16%, pada tahun 2022 akan tumbuh 6%-8,6%, dari proyeksi tahun ini 12,2%-16%.
Selain itu, komponen investasi yang memiliki andil 32,2%, tahun depan diperkirkana bisa tumbuh 5,6%-7%, lebih tinggi dari proyeksi tahun ini hanya 4,7%-6,1%. Selanjutnya konsumsi pemerintah yang menyumbang 9% terhadap PDB juga masih akan tumbuh positif 2,8%-4,5%, namun sedikit lebih lambat dari perkiraan tahun ini 3,9%-4,6%.
Sementara itu, IMF memperkirakan PDB Indonesia tahun depan akan naik tipis 5,9% dari perkiraan pertumbuhan tahun ini 5,8%. Namun, lembaga tersebut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 6% pada April menjadi 3,9% pada proyeksi Juli.