Dibuka Melemah, Rupiah Diramal Menguat Ditopang Kabar Global dan Lokal

Abdul Azis Said
27 September 2021, 10:09
nilai tukar rupiah, nilai tukar, rupiah, rupiah menguat
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.

Sejumlah aktivitas mulai dilonggarkan. Kunjungan ke pusat perbelanjaan bagi anak usia di bawah 12 tahun mulai diizinkan, tetapi hanya untuk uji coba di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta. Sektor non esensial juga sudah diperbolehkan untuk work from office (WFO) dengan kapasitas 25%.

Di sisi lain, Ariston memperingatkan masih kuatnya sentimen eksternal, terutama krisis utang Evergrande dan rencana tapering off bank sentral AS dapat menahan penguatan rupiah. Ia melihat pasar masih mengantisipasi kedua risiko tersebut sehingga dapat mendorong risk off di aset berisiko.

Raksasa properti Tiongkok, Evergrande menuai sorotan global usai gagal membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pekan lalu. Bukan hanya itu, perusahaan juga diketahui memiliki utang yang menggunung nilainya mencapai US$ 305 miliar.

Risiko gagal bayar utang Evergrande memicu panas di sektor pasar keuangan, pasalnya pasar mengkhawatirkan kasusnya akan mirip dengan kehancuran Lehman Brothers yang memicu krisis keuangan 2008.

Sementara itu, sentimen tapering off alias pengetatan stimulus oleh bank sentral AS masih jadi topik utama pasar pekan ini. Sekalipun The Fed tidak mengumumkan waktu spesifik akan dimulainya tapering, namun sudah ada kepastian bahwa langkah tetap akan dilakukan akhir tahun ini. Kemungkinan rencana tapering baru akan diumumkan dalam rapat komite selanjutnya pada awal November.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto juga meraml sentimen global terutama rencana Tapering off The Fed dan krisis utang Evergrande mendorong pelemahan rupiah. Ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.233-14.288 per dolar AS.

Selain dua faktor tersebut, Rully juga melihat pasar masih menanti kepastian pembahasan masalah utang pemerintah AS. Senat AS diketahui masih belum memberi kepastian terkait RUU penangguhan pagu utang yang akan menghadapi tenggat waktu 30 September mendatang.

Utang pemerintah telah melampaui batas yang ditentukan UU saat ini sehingga pemerintah meminta penangguhan batas utang hingga Desember. Jika usulan ini ditolak Senat, pemerintahan Biden bersiap untuk menghadapi shutdown alias penghentian operasional untuk sementara waktu.

Sementara, Rully belum melihat adanya sentimen dalam negeri yang mampu mendorong penguatan rupiah hari ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...