Senat Tolak RUU Penangguhan Batas Utang, Pemerintahan AS Bersiap Tutup

Abdul Azis Said
28 September 2021, 09:16
utang amerika, amerika serikat, shutdown
ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Watson/Pool /WSJ/sa.
Wakil Presiden AS Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi mendengarkan pidato Presiden AS Joe Biden pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4/2021).

"Kita bisa mengadakan pemungutan suara bipartisan untuk mendanai pemerintah hari ini, jika bukan karena taktik aneh pemimpin Demokrat di Senat," katanya saat hadir di Gedung Senat.

Partai Republik mengatakan mereka tidak akan mendukung rencana pengeluaran yang dibuat partai Demokrat. Mereka ingin Demokrat mencabut batas utang mereka sendiri. Sementara partai Demokrat menunjukkan bahwa banyak utang baru negara itu justru terjadi selama pemerintahan Donald Trump.

Partai Republik berpendapat bahwa Demokrat harus bertanggung jawab sendiri mengatur batas utang, ini setelah partai pendukung pemerintah itu tidak melibatkan partai Republik untuk meloloskan anggaran investasi hingga US$ 3,5 triliun dalam program jaring pengaman sosial dan kebijakan iklim.

Shutdown, atau lebih buruk lagi default, akibat gagalnya RUU ini, akan menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Biden. Masalah batas utang yang menyebabkan berhentinya operasional pemerintahan pernah terjadi pada masa pemerintahan Donald Trump. Ketika itu pemerintahan tutup selama 35 hari Desember 2018-Januari 2019.

Penutupan operasional tersebut membuat 300 ribu pegawai pemerintah bekerja di rumah dan disebut menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB). Perekonomian AS ketika itu tetap bergerak, namun kali ini kondisinya berbeda karena masih dalam pemulihan pandemi Covid-19.

Gedung Putih pada akhir pekan lalu juga sudah mengambil ancang-ancang untuk memulai shutdown mulai akhir pekan ini. Ini adalah yang pertama kalinya selama pandemi Covid-19 dan pemerintahan Biden. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...