Sri Mulyani Bertemu Sejumlah Menkeu Dunia, Apa Saja yang Dibahas?

Abdul Azis Said
18 Oktober 2021, 11:05
Sri Mulyani, menteri keuangan, pertemuan menteri keuangan dunia, menkeu, imf
instagram/Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen membahas pandemi, perubahan iklim, dan situasi ekonomi global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan sejumlah menteri keuangan dunia hingga bos Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam kunjungannya ke Amerika Serikat pekan lalu. Lawatan ini dalam rangka pertemuan tahunan kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani membagikan momen pertemuannya dengan delapan menteri keuangan serta dua petinggi lembaga keuangan dunia. Pertama, Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Pertemuannya dengan Yellen membahas terkait kesiapsiagaan penanganan pandemi di negeri paman sam, topik perubahan iklim, serta berdiskusi mengenai berbagai perubahan situasi ekonomi global.

Kedua, Menteri Keuangan Argentina Martin Guzman. Keduanya membahas kondisi ekonomi di Argentina yang sedang terpukul berat dan peran berbagai lembaga keuangan seperti IMF dan global sebagai dukungan untuk mengatasinya.

Ketiga, Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al Jada. "Kami membahas kenaikan harga minyak dunia, energy security dan agenda perubahan iklim, juga tukar pengalaman dengan Arab Saudi saat menjadi tuan rumah dan presidensi G20," tulis Sri Mulyani, Minggu (17/10).

Keempat, Menteri Keuangan Swiss Ueli Maurer. Sri Mulyani mengungkap Ueli berminat untuk berpartisipasi dalam presidensi G20 Indonesia tahun depan. Kelima, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga bertemu Menteri Keuangan Italia Daniele Franco.

"Kami membahas agenda finance track G20 yang akan diteruskan oleh Indonesia mencakup persetujuan perpajakan global, isu pendanaan perubahan iklim dan infrastruktur, dan kesiapsiagaan penanganan pandemi," kata Sri Mulyani.

Keenam, Menteri Keuangan Perancis Bruno Lemaire. Pertemuannya dengan Lemaire juga membahas soal pendanaan perubahan iklim, perpajakan global, serta pentingnya dukungan negara-negara dunia kepada negara miskin untuk menghadapi pandemi dan perubahan iklim.

Ketujuh, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman. Pertemuan keduanya membahas agenda G20 termasuk proposal pembiayaan penanganan pandemi dan beberapa isu perdagangan bilateral kedua negara, termasuk isu terkini kenaikan harga minyak yang menjadi tantangan baru ekonomi dunia.

Kedelapan, Menteri keuangan Turki Lutfi Elvan. Pertemuan ini membahas kondisi ekonomi Turki yang tengah tertekan inflasi tinggi hingga 15% dan upaya yang sudah dilakukan otoritas untuk memulihkan stabilitas ekonominya. Selain itu, keduanya juga membahas beban pengungsi di Turki dan juga terkait Financial Action Task Force (FATF).

Selain dengan delapan Menteri Keuangan tersebut, Sri Mulyani juga bertemu dengan dua petinggi lembaga keuangan dunia. Pertama, Ketua High Level Independent Panel (HLIP) untuk Pembiayaan Penanganan Pandemi Tharman Shanmugaratnam.

"Kami membahas rekomendasi panel mengenai pembentukan pendaan untuk menghadapi pandemi di masa depan," kata Sri Mulyani.

Kedua, Presiden ADB Masatsugu Asakawa. Pertemuan dengan Asakawa membahas dukungan ADB untuk presidensi G20 Indonesia, program mekanisme transisi energi dan pertemuan COP26 Glasgow, serta berbagai program ADB lainnya di Indonesia.

Sebelum dengan sepuluh toko penting tersebut, Sri Mulyani pekan lalu juga menemui miliarder yang juga taipan media dunia, Michael Bloomberg. Pertemuan tersebut mendiskusi berbagai isu mulai dari persiapan pertemuan COP26 Glasgow, dukungan Bloomberg dalam program transisi energi di Indonesia hingga isu pandemi.

Seperti diketahui, Bloomberg melalui lembaga amalnya Bloomberg Philanthropies sejak tahun lalu sudah mengucurkan dana hibah untuk mendukung berbagai program transisi energi. Dukungan tersebut diberikan kepada PT SMI.

Dukungan tersebut untuk mensukseskan dua program. Pertama, program climate work foundation untuk studi dan evaluasi pemasangan panel surya di bandara pada April 2020. Kedua, program Vibrant Ocean Initiative dengan Rockefeller Philanthropy Advisory untuk program Desa Bakti Untuk Negeri (DBUN) III – Bajo Climate Village Program yang diberikan pada 25 Agustus lalu.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...