Lonjakan Inflasi Global Memicu Modal Asing Kabur Rp 4 T dari Pasar SBN

Abdul Azis Said
29 Oktober 2021, 18:21
modal asing, aliran modal asing, rupiah, rupiah hari ini
Donang Wahyu|KATADATA
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp 14.168 per dolar AS pada perdagangan sore ini.

Selain The Fed, Bank sentral Inggris (BOE) juga mulai bersiap menaikkan bunga dalam waktu dekat akibat tekanan inflasi. Bank sentral Kanada kabarnya juga akan menaikkan suku bunga paling cepat kuartal II 2022.

Beberapa bank sentral lainnya sudah mulai mengakhir kebijakan moneter longgar. Bank sentral Selandia Baru awal bulan ini menaikkan suku bunganya 25 basis poin (bps) akibat tekanan inflasi. Ini menandai kenaikan suku bunga pertamanya dalam tujuh tahun terakhir. Langkah serupa lebih dulu dilakukan bank sentral Korea Selatan pada Agustus lalu.

Bank of Korea juga menaikkan suku bunga 25 bps menjadi 0,75% akibat tekanan inflasi.Bank sentral Singapura kemudian menyusul pada pekan lalu. Brasil bahkan telah enam kali menaikkan suku bunganya sepanjang tahun ini. Keputusan terbaru bank sentral negara itu menaikkan suku bunganya sebanyak 150 bps menjadi 7,75%, mencapai level tertingginya dalam 20 tahun terakhir.

Kendala rantai pasok yang tak kunjung tertangani tak hanya berdampak pada inflasi tetapi turut mempengaruhi kinerja sejumlah emiten teknologi. Dua raksasa teknologi AS, Apple dan Amazon melaporkan kinerja kuartal III yang tidak memuaskan akibat kendala di sisi produksi dan distribusi.

Apple melaporkan pendapatan sebesar US$ 83,36 miliar, di bawah perkiraan Refinitiv sebesar US$ 84,85 miliar. "Kendala pasokan didorong oleh kekurangan chip di seluruh industri yang telah banyak dibicarakan, dan gangguan manufaktur akibat Covid-19 di Asia Tenggara,” kata CEO Apple Tim Cook seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (28/10).

Kemudian Amazon melaporkan sebesar US$ 110,81 miliar, di bawah ekspektasi US$ 111,6 miliar. Masalah distribusi akibat penutupan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja menjadi kendala utama perusahaan.

Kinerja kurang memuaskan dua emiten tersebut menimbulkan koreksi terhadap rupiah setelah awal pekan ini sempat menghijau. Penguatan terbatas nilai tukar pada Senin (26/10) tampaknya dipengaruhi laporan emiten teknologi lainnya yang cukup memuaskan pada pekan lalu.

Raksasa produsen mobil listrik Tesla sebelumnya juga melaporkan pendapatan yang memuaskan. Perusahaan mengantongi pendapatan US$ 13,76 miliar atau Rp 194 triliun, di atas perkiraan pasar US$ 13,63 miliar atau Rp 192 triliun.

Netflix pada pekan lalu juga melaporkan pendapatan US$ 7,48 miliar atau Rp 105 triliun, tepat pada target yang diperkirakan pasar. Perusahaan juga melaporkan adanya penambahan 4,4 juta pelanggan baru sepanjang Juli-September, ini lebih tinggi dari ekspektasi 3,84 juta pelanggan baru.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...