Sri Mulyani Pungut Bea Masuk Tambahan Kertas Rokok dan Ubin Keramik

Abdul Azis Said
17 November 2021, 18:41
sri mulyani, bea masuk, impor, cina
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya telah memberlakukan BMTP untuk impor pakaian sejak akhir pekan lalu.

KPPI menerima permohonan penyelidikan dari Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) terkait lonjakan impor kertas rokok pada Oktober tahun lalu. Penyelidikan terhadap data impor sepanjang 2016-2019. Hasilnya menunjukkan tren peningkatan impor sebesar 17,67% sepanjang periode tersebut. Lonjakan terutama pada 2018 sebesar 38,7%.

"Berdasarkan hasil penyelidikan barang yang diproduksi oleh Pemohon merupakan barang sejenis dengan barang impor. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa barang yang diproduksi Pemohon memiliki kesamaan karakteristik, kegunaan dan bahan baku dengan barang impor," demikian tertulis dalam laporan akhir hasil penyelidikan KPPI yang diterbitkan Februari lalu.

Adapun negara eksportir utama kertas rokok berasal dari Austria sebesar 32,1% dari impor tahun 2019. Kemudian disusul Cina 31,6%, Vietnam 18%, Spanyol 12,8%, dan sisanya 5,6% dari negara lain.

Sementara bea masuk tambahan untuk impor ubin keramik sebenarnya sudah diberlakukan sejak 2018. Sri Mulyani saat itu mematok tarif BMTP lebih tinggi yakni 23% untuk tahun pertama, 21% untuk tahun kedua dan 19% untuk tahun ketiga atau pada 2020. Hanya saja pemberlakuan kepada Vietnam dan India baru dimulai tahun 2020 setelah ditemukan lonjakan signifikan pada tahun 2019.

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) kemudian mengajukan permohonan perpanjangan BMTP untuk impor ubin keramik untuk tiga tahun mendatang. Permohonan diajukan pada April lalu.

Keputusan pemerintah menurunkan tarif BMTP tiga tahun ke depan sejalan dengan laporan kinerja impor komoditas ini yang mulai turun dalam dua tahun terakhir.

Pada tahun pertama pemberlakuan BMTP atau pada tahun 2018, impor ubin keramik melonjak 18,1% dari tahun sebelumnya. Saat itu, kebijakan bea masuk tambahan baru diberlakukan pada akhir September, sehingga masih terjadi lonjakan impor. Kemudian pada tahun 2019 turun 9,88%, dan berlanjut pada tahun 2020 dengan koreksi 0,24%. Meski demikian, impor secara keseluruhan dari 2016-2017 naik 5,17%.

Adapun negara eksportir utama ubin keramik RI paling banyak berasal dari Cina dengan andil 67% dari total 1,2 juta ton impor tahun 2020. Kemudian India 27%, dan Vietnam 5%, sisanya dari negara lain.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...