Rupiah Dibuka Melemah Rp 14.277 Per US$ Terimbas Sentimen Tapering Off

Abdul Azis Said
24 November 2021, 09:48
rupiah, tapering off, Fed
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Pada hari yang sama, Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller juga menyerukan agar bank sentral menggandakan pengurangan pembelian obligasinya. Kemudian pembelian diakhiri April mendatang.

Pasar mengantisipasi kondisi ini akan ikut mempercepat kenaikan bunga acuan.

Meski demikian, The Fed sebenarnya sudah berulang kali bahwa pengurangan aset tidak ada hubungannya dengan rencana kenaikan bunga acuan.

 Sebagai informasi, The Fed berencana memulai pengurangan pembelian aset mulai akhir November dan berakhir pada pertengahan 2022.

Pengurangan pembelian aset sebesar US$ 15 miliar dari pembelian rutin sebesar US$ 120 miliar.

Sentimen percepetapan tapering off juga menguat setelah Jerome Powell kembali dinominasikan kembali menjabat sebagai Gubernur The Fed.

Penunjukkan itu disampaikan langsung oleh Presiden Joe Biden pada awal pekan ini.

"Nominasi Jerome Powell sebagai Gubernur the Fed oleh Presiden Joe Biden mendorong ekspektasi percepatan kenaikan suku bunga acuan AS," kata Ariston.

Dari dalam negeri, Ariston mengatakan pasar akan menantikan pidato yang disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam pertemuan tahunan BI (PTBI) hari ini.

Dia memperkirakan sentimen ini dapat membantu agar rupiah tidak jatuh lebih dalam.

 "BI mungkin akan bicara hal-hal yang positif tentang ekonomi Indonesia untuk menjaga rupiah tidak terlalu tertekan terhadap dollar AS karena tapering off," kata Ariston.

BI dijadwalkan akan menggelarkan pertemuan tahunannya siang ini (24/11). Adapun tema pertemuan tahunan kali ini yaitu 'Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonom'.

Gubernur BI Perry Warjiyo akan menyampaikan pidatonya yang berisi paparan sejumlah kondisi ekonomi global dan domestik, termasuk prospek rupiah dan ketahanan ekonomi domestik ke depannya.



Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...