Pemerintah Cari Utang Rp 973 T pada 2022, Mayoritas dari Dalam Negeri

Abdul Azis Said
13 Desember 2021, 18:24
Utang
Kemenkeu.go.id
Gedung Kementerian Keuangan

Pemerintah juga akan menerbitkan tujuh seri SBN ritel pada tahun depan, terdiri atas enam kali penerbitan SBN ritel dan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel atau sukuk wakaf ritel satu kali. Adapun dari penerbitan SBN ritel tersebut terdiri atas seri ORI dua kali, SR dua kali, serta SBR dan ST009 masing-masing sekali.

"Untuk tahun 2022 rencana penerbitan SBN ritel kurang lebih sama dengan tahun 2021, namun kami tingkatkan targetnya kurang lebih target awalnya Rp 100 triliun. Nilai itu tetap fleksibel, sehingga plus minus kita lihat dari kondisi market dan respons dari investor," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman dalam acara yang sama dengan Riko.

Sementara itu, dari sisi pinjaman, penarikan utang juga dilakukan secara fleksibel dengan memperhatikan kapasitas lender. Selain itu penarikan pinjaman akan dilakukan dalam jumlah besar di awal tahun, hal ini karena adanya pinjaman yang digeser dari seharusnya ditarik awal tahun 2021 dipindahkan ke tahun depan.

Pembiayaan utang tahun depan menyesuaikan dengan target defisit APBN 2022 sebesar 4,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 868 triliun. Pendapatan Negara ditargetkan Rp 1.846,1 triliun, sedangkan belanja negara Rp 2.714,2 triliun.

Pembiayaan utang ini bukan hanya dipakai untuk menutupi defisit APBN, melainkan membiayai sejumlah kebutuhan lain. Ini antara lain untuk membayar cicilan utang yang lebih dari Rp 84 triliun, pembiayaan investasi sebesar Rp 182,3 triliun serta pembayaran kewajiban penjaminan Rp 1,1 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...